Skip to main content

PSS Maksimalkan Gelandang

SLEMAN: Menghadapi tim PSBI Blitar Jumat (7/1) peran lini tengah skuat PSS Sleman diandalkan sebagai tumpuan serangan penekan. Kembalinya sang gelandang Agus 'Awank' Setiawan menjadi harapan baru.

Kehadiran Awank juga diharapkan lebih memberikan kekuatan di lini tengah untuk melakukan tekanan ketat. Saat laga kandang melawan Persekam Metro FC Malang pekan lalu, kekuatan tekanan itu tak tampak.

Pelatih PSS M. Basri pada latihan rutin yang digelar Rabu (5/1) sore memberikan pengawasan khusus pada teknik pola dan kooordinasi antara lini tengah dan depan. Peran Awank, Kukuh, juga Anang Hadi dikorelasikan agar padu dengan gerak lini sayap dan juga lini depannya.

"Kita maksimalkan kembali peran lini tengah agar semakin punya kekuatan untuk menekan,” katanya. Pada pertandingan Persekam, meski PSS secara menang 2-0 namun menurut Basri bukan berarti skuatnya telah menunjukkan permaianan yang maksimal dan memuaskan.

Absennya Awank akibat akumulasi kartu kuning dinilai Basri cukup memberikan pengaruh pada daya tekan lini tengah yang kala itu diperkuat Jatmiko, Kukuh, dan Anang. Rapuhnya peran gelandang juga berpengaruh pada penciptaan peluang gol bagi PSS.

Sedikit berkaca pada laga lawan Persekam, seringkali lini depan yang saat masih diampu Lubis Syukur dan Ferry Anto kehilangan bola. Selain itu mis-komunikasi menyebabkan banyak bola ketika berada di tengah terlepas dengan mudah dan membuat lawan jadi punya pelauang menekan balik.

Inilah yang coba dihindari PSS saat melawan PSBI Blitar yang notabene kekuatannya berada beberapa fase di atas Persekam yang merupakan Tim Promosi Divisi Utama. "PSBI lawan yang lebih berat. Mereka di atas Persekam. Jadi memang harus lebih hati-hati,” tambahnya.

Menghadapi PSBI, PSS mantap menerapkan formasi 3-5-2 yang sebelumnya juga dipakai menggilas Persekam.

H-1 menjelang pertandingan besok, PSS pagi ini (6/1) tetap akan menggelar latihan ringan pemantapan pada pagi hari saja seperti penalti, tendangan bebas, dan crossing.

Sementara itu Pelatih Kiper PSS Priyadi menuturkan masih akan menyiapkan Barep Wahyu untuk mengampu gawang Super Elja besok. Namun Gerry Mandagi juga dipersiapkan sebagai cadangan.

"Kita masih latih penangkapan bola-bola bawah. Ini musim penghujan banyak bola licin. Harus tetap dilatih di situ,” terangnya.(Harian Jogja/Pribadi Wicaksono)

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj