Skip to main content

Lahar Dingin Intai Yogya Sampai Februari

Curah hujan yang tinggi membuat lahar dingin yang terpendam di sungai-sungai bisa terbawa

VIVAnews - Pada musim hujan khususnya Desember ini, curah hujan di wilayah Yogyakarta cukup tinggi yaitu mencapai 500 milimeter. Padahal ukuran normalnya hanya 20 centimeter hingga 30 centimeter per bulan. Tingginya curah hujan itu karena gejala La Nina, suhu permukaan laut di Indonesia lebih panas dari di Lautan Pasifik, sehingga air hujan menuju wilayah Indonesia.

“Dengan kondisi seperti itu maka bahaya banjir lahar dingin masih tetap akan mengancam wilayah yang berada di aliran sungai yang berhulu di Merapi,” kata Budi Waluyo, Kepala Stasiun Geofisika, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Selasa, 28 Desember 2010

Budi menyatakan potensi hujan dengan curah hujan di atas rata-rata ini akan berlangsung hingga bulan Februari mendatang. Sehingga masyarakat di bantaran sungai berhulu di Merapi harus tetap waspada banjir lahar dingin dadakan.

“Sungai-sungai berhulu di Merapi berpotensi besar membawa material gunung hingga ke pemukiman warga di sekitar bantaran sungai. Banjir lahar dingin diperkirakan terjadi hinga Februari 2011,” ujarnya.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Manusia Provinsi DIY Salamun mengatakan, untuk mencegah material pasca erupsi Merapi tak meluncur ekstrem, dan supaya alur sungainya tidak liar, maka Balai Besar Serayu Opak membuat saluran pengarah di beberapa sungai berhulu di Merapi, Antara lain seperti Kali Gendol, Kali Kuning, Kali Boyong, Kali Krasak, Kali Blongkeng dan Kali Pabelan.

”Karena tidak adanya bangunan sabo atau kalaupun ada bangunan sabo tetapi tidak berfungsi lagi karena sudah penuh dengan material Merapi, maka bila terjadi hujan di sekitar Merapi, materialnya bisa meluncur ekstrem. Karena itu saluran pengarah itu diharapkan mengurangi kecepatan luncuran material supaya jangan sampai ke hilir,” ujarnya.

Menurutnya dengan pembuatan saluran pengarah maka alur sungai liar bisa kembali ke sungai yang ada sebelumnya. Sungai lama yang penuh dengan material bisa difungsikan kembali. Yang perlu diwaspadai adalah sungai yang tak banyak bangunan sabo/dam, karena bila hujan deras maka material meluncur dengan ekstrim.

“Apalagi sekarang banyak sungai penuh material. Seperti di Sungai Gendol yang tadinya curam dengan ketinggian 30-50 meter sudah penuh dengan material,” katanya.

Lebih lanjut Salumun menyatakan untuk mengantisipasi kerusakan jembatan di DIY, Bina Marga membangun sedang jembatan darurat di Tlogo Putri yang rusak akibat material Merapi.

“Kami berusaha agar wisata di kawasan Kaliurang segera bangkit, apalagi saat ini menjelang pergantian tahun dan juga libur panjang natal dan tahun baru,” katanya.

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...

Polda DIY Tangkap Pelaku Perampokan Toko Emas

YOGYAKARTA - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY berhasil menangkap tujuh pelaku perampokan toko emas. Mereka ini biasa beroperasi dengan menebar kekejaman.  Dalam aksinya para perampok ini selalu membekali diri dengan tujuh senjata api yang berupa empat pistol FN dan tiga pistol rakitan. Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda DIY Kombes Kris Erlangga didampingi Kapolres Gunungkidul AKB Ihsan Amin dan Kabid Humas Polda DIY AKB Anny Pudjiastuti, Kamis (3/5), mengatakan para perampok yang ditangkap ini diantaranya telah melakukan aksi perampokan Toko Emas Sahabat di Semin Gunungkidul  21 hari lalu serta melakukan aksi perampokan di sebuah toko emas di Jobong Banjarnegara. Lebih lanjut Kris Erlangga menyebutkan, mereka itu SG alias Kowo dan RS alias Ardi, ditangkap di Ciamis Jawa Barat, SN ditangkap di Ngawi, Jawa Timur dan Hy alias Ipung ditangkap di Jember, Jawa Timur. Dari keterangan tersangka itu, diketahui pelaku aksi perampokan di Semin Min...