Skip to main content

Jukir Naikkan Parkir Dua Kali Lipat

YOGYAKARTA(SINDO) – Pelanggaran terhadap Peraturan Daerah (Perda) Parkir terus terjadi di Kota Yogyakarta.Sejumlah juru parkir menaikkan tarif seenaknya hingga dua kali lipat tanpa memedulikan ketentuan yang telah ditetapkan.

Seperti yang terjadi di Tempat Khusus Parkir (TKP) Sriwedani, yang terletak di sebelah timur Taman Pintar,kemarin.Karcis parkir berwarna pink cetakan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta dicap dengan stempel tebal berwarna biru bertuliskan ‘BEBAS JAM Rp2.000’ untuk menutupi tarif parkir yang sebenarnya Rp1.000. ”Di stempelnya Rp2.000, ya bayar Rp2.000,” kata pengguna jasa parkir Iwan Al-Khasni, menirukan jawaban seorang jukir di TKP Sriwedani, kemarin. Iwan, begitu panggilan akrab Iwan Al-Khasni, akhirnya memberikan uang Rp2.000 kepada juru parkir.

Dia tidak mau ribut-ribut meskipun dia mengetahui stempel tarif Rp2.000 merupakan akalakalan jukir. Pengalaman serupa juga dialami warga Sleman Handari yang sedang berbelanja di kawasan Malioboro. Dia ditarik Rp2.000 untuk jasa parkir sepeda motornya di depan DPRD Provinsi DIY.”Biasanya saya tanya,ini tarifnya bener nggak? Kalau jukirnya bilang benar, ya saya bayar.Saya malas ribut-ribut,” kata dia. Kepala Bidang Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Subroto menerangkan,Jalan Sriwedani sepanjang 57 meter memang telah dijadikan tempat khusus parkirsejak2006.

Tarifparkirdi TKPmemang diatur tersendiri.”Aturannya, dua jam pertama tarifnya Rp1.000 dan selanjutnya Rp500/jam.Mungkin biar gampang, dibulatkan Rp2.000/jam,”ungkapnya. Tempat khusus parkir Sriwedani seharusnya memiliki karcis cetakan tersendiri, bukan dari Dinas Perhubungan. Dishub Kota Yogyakarta berjanji akan menegur pengelola TKP Sriwedani karena tidak segera membuat karcis cetakan sendiri. Dishub selalu melakukan pengawasan terhadap penegakan Perda Parkir.Salah satunya dengan menggelar razia bersama Dinas Ketertiban dan Poltabes Yogyakarta untuk menjaring jukir nakal.

”Agustus kemarin kami melakukan tiga kali razia.Kami mendapatkan 16 jukir nakal karena menggunakan karcis secara berulangulang dan tidak menggunakan tarif berlaku. Mereka kami ajukan ke pengadilan,”paparnya. Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Malioboro Purwanto meminta kepada masyarakat segera melaporkan kenakalan jukir kepada polisi supaya dapat langsung ditindak. ”Kalau ada laporan dan saksi, kan mudah menindaknya,”ujarnya. Selama ini keluhan parkir selalu diketahui dari media.UPT Maliboro tidak pernah mendapatkan laporan secara langsung dari masyarakat.

”Kami juga sering melakukan penertiban, hingga saat ini sudah ada delapan jukir yang kami tindak karena menaikkan tarif dan tidak membawa surat tugas,” kata Purwanto. (abdul malik mubarak)

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj