Skip to main content

Puluhan Peserta Upacara Pingsan

KULONPROGO – Puluhan peserta upacara Peringatan Detik- Detik Proklamasi di Alunalun Wates kemarin pingsan. Mayoritas peserta upacara tidak kuat bertahan secara fisik karena cuaca panas. Padahal mereka sedang menjalankan ibadah puasa.

Setidaknya ada sekitar 35 peserta yang dibawa ke tenda medis untuk mendapatkan perawatan. Mereka ini adalah pelajar SLTP dan SLTA.Namun, tidak sedikit para pegawai negeri sipil yang kebanyakan kaum ibu juga tidak kuasa bertahan. Bahkan ada anggota polisi yang juga dirawat. Seorang peserta harus dirujuk ke RSUD Wates karena kondisinya lemah dan nyeri dada.”Tadi mual dan pening, jadi pusing,” ujar Vivia Ristianti, pelajar SLTP yang sempat pingsan.

Para peserta yang pingsan langsung mendapatkan pertolongan pertama dari Palang Merah Indonesia (PMI) setempat. Mereka yang tidak kuat banyak yang membatalkan puasa dan diberikan teh manis. Namun bagi yang tetap bertahan, diminta istirahat. Koordinator P3K Ananta Kogam sudah memprediksi kondisi seperti ini. Sebab, tahun lalu juga banyak peserta yang tidak kuat bertahan dan akhirnya pingsan.

”Mayoritas tidak kuat menahan panas dan sedang puasa,”ujarnya. Ananta mengungkapkan, tim sudah mempersiapkan tenaga medis dan relawan untuk menangani masalah tersebut. Termasuk menyiagakan tiga unit ambulans. ”Satu kami rujuk ke UGD karena nyeri dada,” ucapnya. Sementara itu, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Pratikno saat memimpin upacara HUT Kemerdekaan ke-67 Republik Indonesia di halaman Balairung menilai bangsa ini masih menghadapi permasalahan rumit.

Pembangunan yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi ternyata tidak diikuti pemerataan hasilnya. Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi dengan baik di tengah krisis global.Namun,di tengah prestasi tersebut muncul permasalahan ketimpangan yang tajam.Pertumbuhan hanya dinikmati sekelompok kecil elite dan menghasilkan kelas menengah ekonomi yang konsumtif.

DalamamanatGubernurDIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang dibacakan Rektor UIN Sunan Kalijaga Musa Asy’arie, Sri Sultan mengajak masyarakat untuk merenungkan kembali makna hari kemerdekaan. Aspek pemerataan dan keadilan sangat mendesak untuk diwujudkan. ”Ketimpangan kesejahteraan yang semakin dalam, penegakan hukum belum memenuhi rasa keadilan,makna proklamasi yang menyempit,politik identitas suku, golongan dan agama yang justru menguat. Ini menunjukkan radikalisme keagamaan dan primordialisme etnisitas,”kata Musa. kuntadi/ratih keswara

Sumber : Seputar Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Kuliner Kreatif, Lezat tapi Sehat

YOGYAKARTA– Ingin merasakan sensasi makanan yang lain dari biasanya, Jateng-DIY adalah gudangnya. Di wilayah ini banyak kuliner kreatif. Bahannya sederhana namun mampu diolah menjadi makanan yang lezat dan sehat. Di Yogyakarta misalnya, ada makanan serba jamur, di Semarang ada menu ceker merdjon yang menonjolkan sensasi pedas. Sementara di Solo ada serba ikan patin yang diklaim mengandung lemak tak jenuh dan omega 3 yang dikenal baik bagi kesehatan. Jamur, siapa yang kenal dengan bahan pangan yang satu ini. Di Yogyakarta tepatnya di Sleman,salah satu pengenalan makanan yang berbahan dasar jamur ialah Ratidjo.Dia adalah pengusaha sekaligus pembudi daya jamur. Hampir 15 tahun Ratidjo menekuni usaha budi daya jamur dengan puluhan petani jamur binaannya. Berangkat dari hobinya bertani, Ratidjo mencoba memperkenalkan jamur sebagai salah satu bahan pangan sehat bagi masyarakat. “Awalnya kami menemui kendala pada pemasaran. Akhirnya kami mulai mencoba menciptakan pasar sendiri ...