Skip to main content

Usia Harapan Hidup di Yogyakarta Lebih Tinggi


REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Usia harapan hidup masyarakat di Kota Yogyakarta rata-rata lebih tinggi dibanding usia harapan hidup tingkat nasional, yaitu berkisar tiga tahun.

"Di Yogyakarta, usia harapan hidup laki-laki atau perempuan sudah lebih tinggi dibanding rata-rata usia harapan hidup secara nasional," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tuty Setyowati di sela-sela kegiatan Jambore Lansia Sehat 2012 di Yogyakarta.

Di Yogyakarta, rata-rata usia harapan hidup untuk kaum laki-laki adalah 72 tahun atau lebih tinggi tiga tahun dibanding rata-rata usia harapan hidup laki-laki secara nasional yaitu 69 tahun.

Sedang, rata-rata usia harapan hidup untuk kaum perempuan di Kota Yogyakarta adalah 74 tahun. Angka tersebut juga lebih tinggi tiga tahun dibanding rata-rata nasional, yaitu 71 tahun.

Menurut Tuty, hal tersebut dipengaruhi oleh suasana Yogyakarta sebagai kota yang nyaman huni sehingga cukup banyak dipilih oleh para pensiunan atau kaum lansia sebagai tempat tinggal.

Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, jumlah lansia di Kota Yogyakarta pada akhir 2010 telah mencapai 9,7 persen dari total penduduk di kota tersebut.

Jumlah lansia tercatat sebanyak 44.425 orang dari jumlah keseluruhan penduduk Kota Yogyakarta sebanyak 457.668 orang.

"Dengan persentase tersebut, maka Yogyakarta masuk dalam era kota berstruktur tua karena jumlah lansia sudah lebih tujuh persen dari total penduduk," kata Tuty.

Namun demikian, Tuty memperkirakan tidak akan terjadi ledakan penduduk lansia karena grafik penduduk yang berusia lebih dari 60 tahun cenderung menurun.

Sejumlah upaya yang telah dilakukan untuk menjaga agar lansia yang berada di Kota Yogyakarta tetap bisa mandiri dan tidak menjadi beban masyarakat adalah membuka posyandu untuk lansia.

Saat ini, jumlah posyandu untuk lansia di Kota Yogyakarta berjumlah 594 unit, atau masing-masing satu posyandu untuk tiap rukun warga (RW).

"Para lansia ini harus dibiasakan untuk selalu menjaga pola hidup sehat dengan makan sayur, buah dan olah raga. Jangan dibiasakan mengonsumsi obat-obatan kimia karena justru akan berdampak pada sistem pembuangan seperti ginjal," katanya.

Sementara itu, dalam kegiatan jambore tersebut, ratusan lansia yang berasal dari seluruh wilayah Kota Yogyakarta diajak untuk melakukan sejumlah permainan, seperti olah kata, teka-teki silang hingga bernyanyi bersama.
Sumber : Republika

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj