Skip to main content

Perampok Swalayan Mediko Diringkus

SLEMAN– Dua pelaku perampokan Swalayan Mediko di Dusun Sembuh Wetan, Sidokerto, Godean, Sleman berhasil dibekuk polisi.

Keduanya adalah Gombloh,29, warga Pasekan, Balecatur,Kecamatan Gamping dan Edo, 29,warga Sembuh, Sidomulyo, Godean. Kedua tersangka ditangkap di rumahnya masing-masing secara beruntun pada Minggu (20/5) atau selang sehari setelah perampokan terjadi. Kapolsek Godean AKP Surahman mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan kedua tersangka langsung ditahan di Mapolres Sleman.Keduanya dijerat dengan Pasal 265 KUHP tentang Pencurian Disertai Kekerasan dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara.

”Keduanya sudah kita limpahkan ke polres,” ujarnya kemarin. Perampokan di Swalayan Mediko terjadi pada Jumat (18/5) pukul 21.10 WIB. Saat kejadian, dua karyawan yang sedang berjaga didatangi tersangka Edo, kemudian ditodong. Edo meminta diambilkan beberapa bungkus rokok. Tidak lama kemudian, giliran Gombloh masuk sambil menodongkan pedang dan meminta uang yang ada di kasir sebanyak Rp1 juta. Keduanya berhasil diamankan lantaran saat keluar swalayan, ada warga yang mengenali wajah keduanya.

Selain perampok Swalayan Mediko, polisi juga berhasil menangkap dua orang pelaku tindak kriminal pencurian dengan kekerasan (curas) yang beroperasi di jalanan Sleman. Dalam menjalankan aksi,para pelaku menggunakan senjata tajam jenis celurit untuk mengancam para korban yang menjadi target incaran. Pelakunya masing-masing Sandi, 25, warga Tegalrejo, Yogyakarta dan Mujek, 27, warga Sendangmulyo, Minggir, Sleman.Keduanya diringkus di wilayah Terminal Jombor, Sleman, Minggu (20/5) malam.

Sebelum diringkus, keduanya meminta paksa telepon seluler milik dua pelajar SMP di Sleman, yakni Adi Reksa Indrawan dan Novendri Anggara Putra di Jalan Ngino Banyurejo, Tempel,Sleman. Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Widi Saputra menerangkan, penangkapan dilakukan setelah pelaku dipancing oleh korban yang menghubungi pelaku ke telepon seluler yang dirampas dengan alasan mau menebus.Kebetulan, nomor telepon masih aktif dan mereka janjian untuk ketemu. ”Setelah mereka janji ketemu di Jombor, kita langsung lakukan penyergapan,”ucapnya.

Perampasan itu terjadi Kamis (17/5) lalu sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu kedua korban yang mengendarai sepeda motor dipepet kedua pelaku dan dihentikan di tengah jalan. Pelaku lantas menuduh korban sebagai orang yang sering mencuri HP di sekolah dan meminta keduanya mengeluarkan telepon seluler dari sakunya masing- masing. Saat itu pula seorang pelaku mengeluarkan celurit dari pinggangnya dan menakut-nakuti korban. Ditemui di ruang tahanan, Mujianto mengaku nekat merampas karena ingin membantu mengobati luka ibunya. Sekitar dua minggu lalu tangan kanan ibunya dioperasi karena terkena mesin gilingan kelapa.

”Saya terpaksa melakukannya (merampas) karena ibu saya butuh berobat jalan,”ucapnya. Demi memperoleh uang untuk mengobati ibunya,Mujianto mengajak Sandi. Meski perbuatan merampasnya bertujuan baik, tetap saja melanggar hukum,Akibat perbuatannya keduanya, mereka dijerat Pasal 365 KUHP tentang Pencurian Disertai Kekerasan dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara. muji barnugroho

Sumber : Seputar Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...