Skip to main content

Bom Rakitan Meledak di Stadion Manggala Krida Yogyakarta

Yogyakarta - Sebuah benda yang diduga bom rakitan meledak di halaman Stadion Manggala Krida, Yogyakarta. Bom berdaya ledak rendah tersebut meledak pukul 12.10 WIB.

"Pukul 12.10 WIB di halaman Stadion Mandala Krida Jogja terjadi ledakan diduga bom rakitan. Bom rakitan ini, sementara kesimpulan analisis di lapangan, bersifat low explosive," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum, Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Selasa (17/4).

Menurut dia, tidak ada korban luka dan jiwa dalam peristiwa tersebut, termasuk tidak menimbulkan kerugian materil.

Boy mengatakan polisi masih mempelajari bom tersebut. Tim Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Polda Jawa Tengah serta Inafis dari Polda DIY tengah mengidentifikasi cara peledakan bom itu. (Bob/OL-9)

Bom di Mandala Krida Berdaya Ledak Rendah

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri Kombes Boy Rafli Amar mengatakan bahwa bom rakitan yang meledak di halaman Stadion Mandala Krida Yogyakarta hari ini berdaya ledak rendah (low explosive).

"Bom yang meledak di halaman Stadion Mandala Krida Yogyakarta hari ini tepatnya pukul 12.10 WIB adalah bom rakitan 'low explosive'," kata Boy di Jakarta, Selasa (17/4).

Saat ini, Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dibantu Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi, katanya.

"Ada ditemukan beberapa serpihan dan kabel yang diamankan dan tidak ada korban jiwa.  Masih diselidiki apakah bom rakitan tersebut sudah diletakan dulu di halaman stadion kemudian diledakan," kata Boy, menambahkan.

Kabag Penum juga belum memastikan apakah teror ini ada kaitannya dengan sidang vonis dari Ketua Front Pembela Islam (FPI) Yogyakarta dan Jawa Tengah (Jateng) Bambang Tedi untuk kasus atas dugaan penganiayaan.

Pengadilan Negeri (PN) Yogyakarta yang berdekatan dengan Stadion Mandala Krida tempat bom rakitan meledak. 

"Belum dapat dipastikan apakah ada hubungannya dengan sidang tersebut," kata Boy. (Ant/wt/X-12)

Ledakan di Mandala Krida dari Aki Kering

YOGYAKARTA-Ledakan di dalam komplek Stadion Mandala Krida, Selasa (17/4), berasal dari aki kering. Petugas dari Gegana Sat Brimob Polda DIY juga menemukan kabel sepanjang tujuh meter di lokasi ledakan.

Demikian dikatakan Kepala Kepolisian Resor Kota Yogyakarta Kombes Mustaqim di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, pada awalnya, ia mengira ledakan yang terjadi sekitar pukul 12.05 WIB tersebut berasal dari suara trafo yang meledak. Mustaqim mengatakan, saat ledakan itu terjadi ia berada sekitar 150 meter dari lokasi kejadian.

Ledakan tersebut terjadi sesaat setelah kepolisian menggiring massa dari Front Pembela Islam (FPI) dan Front Jamaah Indonesia (FJI) untuk membubarkan diri. Kedua kelompok tersebut menghadiri acara sidang vonis dengan terdakwa Ketua FPI Jateng-DIY Bambang Tedi di Pengadilan Negeri Yogyakarta.

"Selain aki kering dan kabel, kami tidak menemukan indikasi adanya benda-benda berbahaya lain yang kemungkinan bisa mencederai orang yang ada di sekitar seperti paku atau pecahan kaca," kata Mustaqim.

Mengenai beberapa serpihan kaca yang dikumpulkan oleh tim Gegana di lokasi kejadian, Mustaqim mengatakan bahwa benda tersebut berasal dari sampah yang ada di sekitar lokasi ledakan.

Ledakan tersebut pun tidak menimbulkan kerusakan apapun, kecuali ada satu batang tanaman berbatang kecil yang roboh.

Mengenai waktu dan lokasi terjadinya ledakan yang hampir sama dengan waktu berakhirnya sidang vonis untuk Ketua FPI Bambang Tedi, Mustaqim menengarai adanya sebuah kesengajaan.

Secara umum, Mustaqim menilai bahwa pengamanan sidang vonis tersebut berhasil karena tidak timbul bentrokan antara kedua kelompok massa yang masing-masing mendukung terdakwa dan saksi korban itu.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta AKP Donny Siswoyo mengatakan, baru memeriksa satu orang saja, yaitu pemilik warung. (Ant/wt/X-12)

Polisi tidak Temukan Gotri dan Baut di Bom Rakitan Yogyakarta

JAKARTA- Tim gabungan Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Polda Jawa Tengah masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ledakan bom rakitan di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Selasa (17/4).

Pada olah TKP itu, petugas hanya menemukan kabel dan serpihan tempat bom itu terakit. Tidak ada gotri atau baut dalam bom itu.

"Belum ada benda itu yang ada kabel dan serpihan. Kondisi hancur. Perlu dicermati, termasuk jenis-jenis bahan peledak dan unsur-unsur material. Sementara belum banyak hasil karena kami perlu konfirmasi petugas di lapangan," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Selasa (17/4).

Menurut dia, petugas gabungan tengah mempelajari sisa ledakan bom rakitan yang meledak pada pukul 12.10 WIB itu.

Polisi sedang mempelajari, salah satunya, tentang bagaimana bom rakitan tersebut diledakkan. "Apakah mengandalkan semacam timer, diledakkan dari jarak jauh?" kata Boy.

Tidak ada korban luka dan jiwa dalam peristiwa tersebut, termasuk tidak menimbulkan kerugian materiil. (Bob/OL-5)

Sumber : Media Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...

Polda DIY Tangkap Pelaku Perampokan Toko Emas

YOGYAKARTA - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY berhasil menangkap tujuh pelaku perampokan toko emas. Mereka ini biasa beroperasi dengan menebar kekejaman.  Dalam aksinya para perampok ini selalu membekali diri dengan tujuh senjata api yang berupa empat pistol FN dan tiga pistol rakitan. Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda DIY Kombes Kris Erlangga didampingi Kapolres Gunungkidul AKB Ihsan Amin dan Kabid Humas Polda DIY AKB Anny Pudjiastuti, Kamis (3/5), mengatakan para perampok yang ditangkap ini diantaranya telah melakukan aksi perampokan Toko Emas Sahabat di Semin Gunungkidul  21 hari lalu serta melakukan aksi perampokan di sebuah toko emas di Jobong Banjarnegara. Lebih lanjut Kris Erlangga menyebutkan, mereka itu SG alias Kowo dan RS alias Ardi, ditangkap di Ciamis Jawa Barat, SN ditangkap di Ngawi, Jawa Timur dan Hy alias Ipung ditangkap di Jember, Jawa Timur. Dari keterangan tersangka itu, diketahui pelaku aksi perampokan di Semin Min...