Skip to main content

Jadikan Yogyakarta Istimewa bagi Pejalan Kaki

YOGYAKARTA — Keberadaan sepeda motor di Kota Yogyakarta semakin tak terbendung dengan jumlah 273.538 unit atau sekitar 83,5 persen dari total jumlah kendaraan bermotor. Sementara itu, ketersediaan angkutan umum hanya 8.266 unit atau sekitar 2,5 persen dari total kendaraan. Situasi ini menyebabkan keberadaan pejalan kaki semakin tersingkir.

Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin mengatakan, kemudahan mendapatkan sepeda motor dengan sistem kredit membuat banyak orang malas berjalan kaki. Sekarang untuk jarak dekat saja orang menggunakan sepeda motor. ”Apalagi, trotoar-trotoar yang seharusnya untuk pejalan kaki justru digunakan untuk parkir atau berjualan,” ujarnya, Jumat (2/3/2012), dalam peluncuran gerakan Jadikan Jogja Istimewa bagi Pejalan Kaki di Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta.

Selain kemudahan mendapatkan sepeda motor, minimnya sarana angkutan umum yang layak juga turut berpengaruh pada minimnya pejalan kaki di Yogyakarta. Di sejumlah negara maju, jumlah pejalan kaki relatif banyak karena mereka memilih jalan kaki ke halte atau stasiun kemudian naik angkutan umum daripada mengendari sepeda motor atau mobil pribadi.

Menurut Ahmad, banyaknya pedagang kaki lima di trotoar juga sangat membatasi hak-hak para pejalan kaki. Padahal, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu Lintas dan Angkutan Jalan secara tegas memperuntukkan trotoar bagi para pejalan kaki.

Masih ada anggapan dari pemerintah daerah bahwa menertibkan para pedagang di trotoar adalah melanggar hak asasi manusia. ”Justru berjualan di trotoar itu melanggar hak-hak asasi para pejalan kaki,” ujarnya.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Yogyakarta Suparlan menambahkan, di seluruh DIY, pertumbuhan jumlah sepeda motor telah mencapai 1,5 juta per tahun. Jika hal ini tidak diantisipasi, pada tahun 2015 mendatang kemacetan akan semakin parah dan hak-hak para pejalan kaki akan semakin terpinggirkan.

Yogyakarta istimewa bagi pejalan kaki

Menyikapi hal ini, mulai tahun ini KPBB bersama Pemkot Yogyakarta, Pemprov DIY, lembaga swadaya masyarakat, dan akademisi menggelar gerakan Jadikan Jogja Istimewa bagi Pejalan Kaki.

Beberapa gerakan yang dilakukan, antara lain, membangkitkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya jalan kaki untuk pengurangan emisi, mengidentifikasi dan menganalisa fasilitas pejalan kaki, serta memberi rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk memperhatikan hak-hak pejalan kaki.

”Bulan April mendatang, hasil analisisi fasilitas pejalan kaki kami rumuskan untuk kemudian ditindaklanjuti dengan peraturan daerah oleh Pemkot Yogyakarta,” kata Ahmad.

Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti turut diundang dalam peluncuran gerakan Jadikan Jogja Istimewa bagi Pejalan Kaki. Namun, Haryadi tidak hadir dengan alasan sakit. Dalam dua kali undangan sebelumnya, dia juga tidak hadir. Sejumlah aktivis LSM mengeluhkan hal ini. 

Sumber : Kompas

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...

Polda DIY Tangkap Pelaku Perampokan Toko Emas

YOGYAKARTA - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY berhasil menangkap tujuh pelaku perampokan toko emas. Mereka ini biasa beroperasi dengan menebar kekejaman.  Dalam aksinya para perampok ini selalu membekali diri dengan tujuh senjata api yang berupa empat pistol FN dan tiga pistol rakitan. Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda DIY Kombes Kris Erlangga didampingi Kapolres Gunungkidul AKB Ihsan Amin dan Kabid Humas Polda DIY AKB Anny Pudjiastuti, Kamis (3/5), mengatakan para perampok yang ditangkap ini diantaranya telah melakukan aksi perampokan Toko Emas Sahabat di Semin Gunungkidul  21 hari lalu serta melakukan aksi perampokan di sebuah toko emas di Jobong Banjarnegara. Lebih lanjut Kris Erlangga menyebutkan, mereka itu SG alias Kowo dan RS alias Ardi, ditangkap di Ciamis Jawa Barat, SN ditangkap di Ngawi, Jawa Timur dan Hy alias Ipung ditangkap di Jember, Jawa Timur. Dari keterangan tersangka itu, diketahui pelaku aksi perampokan di Semin Min...