Skip to main content

Awas, Penyakit Leptospirosis Ancam Warga Kulon Progo

KULON PROGO--MICOM: Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit leptospirosis saat musim hujan.

"Selain itu, kami menyebarkan surat edaran terkait imbauan kepada 21 puskesmas di seluruh kecamatan di Kabupaten Kulon Progo untuk siap siaga menghadapi musim hujan. Kami meminta setiap puskesmas agar meningkatkan kesiapsiagaan terhadap penyakit menular di masyarakat khususnya leptospirosis," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo Lestaryono di Wates, Selasa (8/11).

Ia mengatakan, langkah itu dilakukan untuk menghindari penyebaran kasus penyakit yang disebabkan oleh air kencing tikus tersebut agar tidak menjadi kejadian luar biasa (KLB) seperti pada musim hujan sebelumnya. Pada musim hujan sebelumnya, Pemkab Kulon Progo menetapkan KLB leptospirosis dengan jumlah 271 kasus , 20 orang di antaranya meninggal dunia dalam kurun waktu Januari hingga Juni 2011.

"Harapan kami, kejadian KLB leptospirosis tidak terjadi lagi pada musim hujan ini maupun tahun-tahun berikutnya," kata Lestaryono.

Menurutnya, penyakit leptospirosis memang harus diwaspadai setiap musim hujan, sebab musim hujan identik dengan luapan air atau banjir. Biasanya, penyakit leptospirosis ikut menyebar bersama luapan banjir. "Saat kemarau tikus biasanya ada di lubang-lubang. Setelah banjir ikut keluar. Air kencing tikus yang bercampur dengan luapan banjir tersebut dapat menyebabkan seseorang terjangkit leptospirosis," ujarnya. (Ant/OL-01)

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Watch out, Leptospirosis Disease Threatens Citizens Kulonprogo

KULON Progo - MICOM: Kulonprogo District Health Office, the Special Region of Yogyakarta (DIY), appealed to the public to be aware of the disease leptospirosis during the rainy season.

"Additionally, we distribute circulars related to the appeal to 21 health centers in all districts in the District Kulonprogo to be on guard to face the rainy season. We ask each clinic in order to enhance preparedness against infectious diseases in the community, especially leptospirosis," said Chief Medical Officer (Health Office) Kulonprogo Lestaryono in Wates, Tuesday (8 / 11).

He said the move was done to avoid the spread of cases of disease caused by rat urine in order not to become extraordinary occurrence (KLB) as in the previous rainy season. In the previous rainy season, Regency Kulonprogo set leptospirosis outbreaks by the number of 271 cases, 20 of whom died
world in the period January to June 2011.

"Our hope, the incidence of leptospirosis outbreaks do not occur again in the rainy season and the following years," said Lestaryono.

According to him, indeed leptospirosis disease to watch out for each rainy season, because the rainy season is identical with floodwater or flood. Typically, the disease spread with leptospirosis go overflow flooding. "When rats are usually there in the dry holes. After the floods come out. Rat urine are mixed with a burst of flooding can cause a person infected with leptospirosis, "he said.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj