Skip to main content

Februari-Maret Puncak Lahar Dingin 2012

YOGYAKARTA--MICOM: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tekonolgi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta memperkirakan puncak aliran lahar dingin pada 2012 mendatang akan terjadi pada bulan Februari-Maret.

Kepala BPPTK Yogyakarta Subandrio mengatakan, kawasan puncak Merapi saat ini masih menyimpan material vulkanik sisa erupsi dalam jumlah yang cukup besar. Material itu tersebar di berbagai sektor di antaranya di sektor selatan yang mengarah ke Sungai Woro, Sungai Boyong, Sungai Kuning dan Sungai Gendol. Sedang di sektor barat antara lain mengarah ke Sungai Krasak, Sungai Putih dan Sungai Lamat serta Pabelan.

Ia menyebutkan, material vulkanik itu masih mencapai 90 juta meter kubik.

"Potensi lahar dinginnya masih tinggi, sekarang tergantung curah hujannya. Untuk sekarang memang curah hujan belum tinggi, namun BMKG kan memprediksikan hujan mulai turun pada minggu ketika Oktober. Kalau tahun lalu puncak lahar dingin terjadi di bulan Februari - Maret, maka yang sekarang kira-kira tidak jauh berbeda dengan tahun lalu," ujarnya usai melakukan rapat koordinasi dengan BNPB di Kepatihan, Senin (30/10).


Ia menambahkan adanya potensi lahar dingin yang masih cukup tinggi itu, BPPTK sudah melakukan beberapa antisipasi antara lain optimalisasi sistem peringatan dini.

Selain itu, lanjutnya, BPPTK juga sudah menyusun peta operasional lahar dengan skala 1:10.000 yang bisa memberikan petunjuk tempat-tempat mana yang berpotensi terkena limpasan aliran lahar dingin.

"Peta ini sudah disampaikan ke BPBD," ujarnya.

BPPTK, jelanya, juga melalukan optimalisasi sistem peringatan dini yang sudah ada dengan sistem alarm dini lahar Accoustic Flow Monitoring (AFM) yang mendeteksi gejala awal terjadinya aliran lahar.

Pemantauan sudah sangat lengkap di mana ada sepuluh sensor curah hujan yang tersebar di seluruh lereng Merapi, 14 AFM yang mendeteksi getaran lahar tersebar di hulu dan hilir sungai dan web cam untuk melihat visual di titik tertentu.

Ia juga mengingatkan adanya aliran lahar dingin yang masih memiliki potensi menuju wilayah perkotaan Yogyakarta. "Namun hal tersebut terjadi jika dipengaruhi hujan yang mencapai 20 milimeter per jam dalam kurun waktu selama dua jam," ujarnya. (AU/OL-3)

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

February-March 2012 Peak of the Cold Lava

YOGYAKARTA - Micom: Research and Development Center Tekonolgi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta estimate the peak flow of cold lava coming in 2012 will take place in February-March.

Head BPPTK Yogyakarta defeatist to say, the peak of Merapi is currently storing waste material of volcanic eruptions in large enough amounts. Material is spread among various sectors in the south that leads to River Woro, Boyong River, Yellow River and the River Gendol. While in the west, among others leading to Krasak River, White River and the River goal and Pabelan.

It mentioned that volcanic material was still reach 90 million cubic meters.

"The potential is still high dinginnya lava, now depends torrential rain. For current rainfall is not high, but right BMKG predicts rain during the week of October. If last year's cold lava peaks occur in February - March, it is now about some not much different than last year, "he said after doing close coordination with BNPB in Kepatihan, Monday (30/10).

It adds to the potential for cold lava is still high enough, the BPPTK have to do some anticipation among the early warning system optimization.

In addition, he added, BPPTK also been organizing map with a scale of 1:10.000 operational lava that can give an indication of the places where potential contact with cold lava flow runoff.

"This map was presented to BPBD," he said.

BPPTK, jelanya, also passing early warning system optimization of existing alarm system early lava Acoustic Flow Monitoring (AFM) to detect early symptoms of the occurrence of lava flows.

Monitoring is very complete in which there are ten sensors scattered rainfall across the slopes of Merapi, 14 AFM to detect the vibration of lava spread in upstream and downstream and the web cam to see the visual point.

It also reminds the cold lava flow that still has the potential to urban areas in Yogyakarta. "But it did if it influenced the rainfall reached 20 millimeters per hour in a span of two hours," he said.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj