Skip to main content

Pelajar Indonesia Ciptakan Game Tradisional

Liputan6.com : Pelajar Indonesia bukan hanya gemar bermain game di komputernya, karena beberapa di antaranya berhasilkan menciptakan game-game bernuansakan Indonesia. Jumat (30/9), game-game yang mengangkat dan mengenalkan unsur-unsur tradisi bangsa Indonesia itu dtampilkan pada Pameran Game Edukasi di Aula Politeknik Seni Yogyakarta di kawasan Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Di sebuah game bergenre action adventure, misalnya, diperlihatkan aksi menumpas kejahatan dengan tokoh utama Gatot Kaca—salah satu tokoh pewayangan. Game itu dikembangkan Rizky, mahasiswa Politeknik Seni, Yogyakarta.

“Game ini sebagai bentuk keprihatinan terkait makin dilupakannya tradisi asli Indonesia, terutama tokoh super hero Tanah Air tersebut," kata Rizky.

Tak hanya tokoh utamanya, di permainan itu juga dilengkapi berbagai ciri dan latar belakang lain yang khas Indonesia. Misalnya, candi. Rizky memang berkeinginan mengenalkan dan mengangkat budaya Indonesia melalui game.

Berbeda dengan Rizky, Adi Ota, siswa SMK Negeri 1 Sukowati, Bali, mengembangkan game berdasarkan keprihatinan atas makin dilupakannya makanan khas Indonesia. Melalui permainan yang diberi nama Masakan Indonesia itu, ia ingin mengenalkan kembali makanan Indonesia, seperti sayur bening, soto ayam, dan sebagainya.

“Game ini menjawab keprihatinan atas maraknya serbuan makanan luar negeri, seperti hamburger, pizza, spagheti dan sebagainya,” jelas Adi. “Dalam permainan ini, pemain diminta memilih satu jenis makanan Indonesia dan mencari bumbu-bumbunya yang cocok dengan menu yang dipilih.”

Tak hanya itu, pengenalan reog untuk anak SD, ragam pakaian Indonesia, atau pendidikan membuang sampah pada tempatnya, juga ditampilkan dalam bentuk game dalam pameran ini.(SHA)

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Indonesian Students Create Traditional Games

Liputan6.com: Indonesian Students not only likes to play games on his computer, because some of whom create games berhasilkan bernuansakan Indonesia. Friday (30 / 9), games that are raised and introducing elements of the Indonesian people's traditions are indicated on Exhibition Game in the Hall of the Polytechnic of Art Education in the region Ngaglik Yogyakarta, Sleman, Yogyakarta Special Region.

In an action adventure game genre, for example, disclosed the action quell crime by the main character Billy Glass-one of the puppet characters. The game was developed Rizky, Polytechnic students of Arts, Yogyakarta.

"This game is a form of increasing concerns related to forgotten traditions native to Indonesia, especially the super hero character country," said Rizky.

Not only the main characters, the game also features a variety of other background characteristics and typical Indonesia. For example, the temple. Rizky was eager to introduce and raise the culture of Indonesia through the game.

Unlike the Rizky, Adi Ota, student of SMK Negeri 1 Sukowati, Bali, developing games based on concern over the increasingly forgotten Indonesian food. Through a game that is named Indonesia's cuisine, he wanted to reintroduce the food of Indonesia, such as vegetable nodes, chicken soup, and so on.

"The game is to answer concerns over the rampant invasion of foreign foods, like hamburgers, pizza, spaghetti, and so on," said Adi. "In this game, players are asked to choose one kind of Indonesian food and look for the spices that match the selected menu."

Not only that, the introduction reog for elementary school children, various clothing Indonesia, or dispose of waste in place of education, are also displayed in the form of games in this exhibition.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj