Skip to main content

Di Yogya, Melahirkan Tidak Dipungut Biaya

Biaya gratis ini tidak hanya untuk warga miskin, tapi juga untuk menengah ke atas.

VIVAnews - Kabar gembira bagi para ibu hamil di Yogyakarta yang bingung bagaimana mencari biaya kelahiran. Lewat program Jaminan Persalinan (Jampersal), pemerintah akan menanggung seluruh biaya persalinan tersebut.

Berbeda dengan Jamkesos atau Jamkesda ataupun askeskin, Jampersal ini tidak saja menanggung seluruh biaya ibu menjalani persalinan dari keluarga miskin, program itupun berlaku juga bagi ibu hamil menengah keatas.

“Semua ibu hamil yang akan menjalani persalinan ditanggung oleh Jampersal baik dari dari kalangan miskin hingga kaya raya,” kata Tuti Sulistyowati, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Senin.

Persalinan gratis, ditegaskan Tuty, hanya dilayani di Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas. Jika dalam persalinan tidak normal maka Puskesmas akan merujuk ibu yang akan melahirkan tersebut kerumah sakit dan tidak akan ditarik biaya sepeserpun.

“Berapapun biayanya tetap gratis asal pelayanannya di kelas tiga,” jelasnya.
Menurutnya untuk program Jampersal ini Pemerintah Kota Yogyakarta dikucuri dana dari pusat sebesar Rp 1, 033 miliar sebagai dana Jampersal hingga Desember 2011. Biaya retribusi persalinan di Puskesmas sebesar Rp 523 ribu, sedangkan dana dari Jampersal bagi setiap ibu melahirkan hanya sebesar Rp 350 ribu. Nilai kekurangannya akan disubsidi dari dana Jaminan Kesehatan Masyarakat.

Lebih lanjut Tuty menyatakan Dengan Jampersal, tidak hanya warga Yogyakarta saja, tetapi warga manapun asal sudah mengikuti program Jampersal bisa dilayani. Lengkap syaratnya, membawa rujukan dari puskesmas, membawa fotokopi KTP dan membawa buki KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Untuk ibu hamil menurutnya juga dapat memeriksakan kehamilannya secara gratis sebanyak empat kali.

”Saat ini di kota Yogyakarta baru ada tiga Puskesmas yang melayani proses kelahiran yaitu Puskesmas yang sudah ada fasilitas rawat/inap, yakni Puskesamas Tegalrejo, Jetis dan Mergangsan,”ujarnya. (Laporan: Juna Sanbawa | DIY, umi)

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

In Yogya, Maternity Not Free of Charge

Cost is free not only to the poor, but also for the upper middle.

Vivanews - Good news for pregnant women in Yogyakarta are confused how to find the cost of delivery. Through the Labor Insurance program (Jampersal), the government will bear the entire cost of such delivery.

Unlike the Jamkesos or Jamkesda or HIP, Jampersal not only bear the entire cost of the mother underwent labor from poor families, and even then the program also applies to pregnant women medium upwards.

"All pregnant women who underwent labor will be borne by Jampersal both from poor to rich," said Tuti Sulistyowati, Acting Chief Medical Officer of the city of Yogyakarta on Monday.

Free delivery, confirmed Tuty, served only at the Centre for Public Health or Health Center. If the labor is not normal then the Health Center will refer the mother to give birth to the hospital and will not be charged a penny.

"Whatever the cost is still free from his service in the third grade," he explained.

According to the program this Jampersal dikucuri Yogyakarta Municipality of central funds amounting to Rp1, 033 billion as a fund Jampersal until December 2011. The cost of labor in the health center levy of Rp 523 thousand, while funds from Jampersal for every mother giving birth is only Rp 350 thousands. Value shortcomings will be subsidized from the Community Health Insurance fund.

Further Tuty stating With Jampersal, not only citizens of Yogyakarta, but the citizens of any origin has Jampersal could be served following the program. Complete condition, brought a referral from the clinic, take a copy of ID card and bring buki MCH (Maternal and Child Health). For pregnant women according to pregnancy can also check it for free as much as four times.

"Currently in the city of Yogyakarta, there are only three health centers that serve the birth of an existing health center care facility / inpatient, namely Puskesamas Tegalrejo, Jetis and Mergangsan," he said.

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...

Polda DIY Tangkap Pelaku Perampokan Toko Emas

YOGYAKARTA - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY berhasil menangkap tujuh pelaku perampokan toko emas. Mereka ini biasa beroperasi dengan menebar kekejaman.  Dalam aksinya para perampok ini selalu membekali diri dengan tujuh senjata api yang berupa empat pistol FN dan tiga pistol rakitan. Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda DIY Kombes Kris Erlangga didampingi Kapolres Gunungkidul AKB Ihsan Amin dan Kabid Humas Polda DIY AKB Anny Pudjiastuti, Kamis (3/5), mengatakan para perampok yang ditangkap ini diantaranya telah melakukan aksi perampokan Toko Emas Sahabat di Semin Gunungkidul  21 hari lalu serta melakukan aksi perampokan di sebuah toko emas di Jobong Banjarnegara. Lebih lanjut Kris Erlangga menyebutkan, mereka itu SG alias Kowo dan RS alias Ardi, ditangkap di Ciamis Jawa Barat, SN ditangkap di Ngawi, Jawa Timur dan Hy alias Ipung ditangkap di Jember, Jawa Timur. Dari keterangan tersangka itu, diketahui pelaku aksi perampokan di Semin Min...