Skip to main content

Becak Bergigi Ringankan Tukang Becak

Becak Bergigi Ringankan Tukang Becak, Inovasi Sekelompok Mahasiswa UNY

JOGJA – Jika selama ini, untuk memacu kecepatan becak, hanya dengan satu gigi, maka saat ini di Jogja sedang dikembangkan becak dengan roda lebih satu gigi, layaknya sepeda gunung.

Becak dengan roba bergigi layaknya sepeda gunung itu merupakan hasil inovasi sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi bagi tukang becak saat mengayuh becak tersebut.

Mereka adalah Azmi Wijayati, Tretya Ardyani, Susanti, dan Mariah Rihan Fasyir dari prodi kimia Fakultas MIPA UNY dan Subhan Nurkholis dari Prodi Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik UNY. Mereka merancang penerapan roda gigi sepeda gunung pada becak.

Salah satu pembuat becak bergigi, Azmi Wijayati mengatakan, modifikasi becak dengan pemasangan roda gigi seperti pada sepeda gunung tersebut memungkinkan pengemudi becak bisa melaju pada jalanan yang menanjak dengan beban kayuh lebih ringan.

“Kami berharap dengan aplikasi roda gigi ini bisa membantu kerja tukang becak dan semoga bisa menjadi ciri khas becak di Jogja,” kata Azmi.

Tretya Ardyani menambahkan, selama ini banyak limbah dari komponen sepeda gunung yang tidak terpakai dan tidak termanfaatkan. Kebanyakan orang hanya menjual rongsokan sepeda gunung kepada pemulung dengan harga yang relatif murah.

“Salah satu limbah dari komponen sepeda gunung yang kami manfaatkan adalah gear atau roda gigi. Sepeda gunung memiliki 18-27 gear pindah yang berguna untuk mengatur kecepatan dan kenyamanan dalam mengayuh pedalnya,” kata Tretya.

Humas FMIPA UNY Dedy Herdito MM mengatakan, dari kreatifitas mahasiswa tersebut membuahkan hasil dengan meraih dana DIKTI dalam Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penerapan Teknologi tahun 2011.(hes)

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Jogja Rickshaw With Gear More Efficient

YOGYAKARTA - If, during this, to accelerate the speed rickshaw, with just one tooth, it is currently being developed in Jogja more wheel rickshaw with one tooth, like a mountain bike.

Pedicab by Roba toothed like a mountain bike is the result of innovation that a group of students, State University of Yogyakarta (UNY) in order to improve effectiveness and efficiency for the pedaling rickshaw pedicab at it.

They are Wijayati Azmi, Tretya Ardyani, Susan, and Mariah Rihan Fasyir of chemical Prodi UNY Faculty of Science and Education Prodi Subhan Nurkholis of Automotive Engineering Faculty of Engineering UNY. They designed the application of mountain bike gear on tricycles.
One of the rickshaw makers toothed, Wijayati Azmi said the modification rickshaw with the installation of such gear on a mountain bike that allows the rickshaw drivers can go on an uphill road with a load lighter paddles.
"We hope that with the application of this gear can help work the pedicab drivers and hopefully it could be a hallmark of pedicabs in Yogyakarta," said Azmi.

Tretya Ardyani added, as long as it wastes a lot of mountain bike components unused and not exploited. Most people only sell junk mountain bike to the scavengers with the relatively cheap price.

"One of the waste from the mountain bike components that we use is a gear or gear. 18-27 gear mountain bike has a useful move to regulate the speed and convenience in the pedal, "said Tretya.

PR, State UNY Dedy Herdito MM said, from the creativity of these students reach fruition with DIKTI funds in Student Creativity Program Field Application of Technology in 2011.

Comments

Popular posts from this blog

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Kuliner Kreatif, Lezat tapi Sehat

YOGYAKARTA– Ingin merasakan sensasi makanan yang lain dari biasanya, Jateng-DIY adalah gudangnya. Di wilayah ini banyak kuliner kreatif. Bahannya sederhana namun mampu diolah menjadi makanan yang lezat dan sehat. Di Yogyakarta misalnya, ada makanan serba jamur, di Semarang ada menu ceker merdjon yang menonjolkan sensasi pedas. Sementara di Solo ada serba ikan patin yang diklaim mengandung lemak tak jenuh dan omega 3 yang dikenal baik bagi kesehatan. Jamur, siapa yang kenal dengan bahan pangan yang satu ini. Di Yogyakarta tepatnya di Sleman,salah satu pengenalan makanan yang berbahan dasar jamur ialah Ratidjo.Dia adalah pengusaha sekaligus pembudi daya jamur. Hampir 15 tahun Ratidjo menekuni usaha budi daya jamur dengan puluhan petani jamur binaannya. Berangkat dari hobinya bertani, Ratidjo mencoba memperkenalkan jamur sebagai salah satu bahan pangan sehat bagi masyarakat. “Awalnya kami menemui kendala pada pemasaran. Akhirnya kami mulai mencoba menciptakan pasar sendiri ...