Skip to main content

Hujan Abu Terjadi di Lereng Merapi

MICOM: Hujan abu terjadi di lereng Gunung Merapi di kawasan Tlogolele di perbatasan antara Kabupaten Boyolali dengan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (29/4).

Petugas Pos Pemantau Gunung Merapi Babadan Ismail mengatakan berdasarkan laporan warga dari radio komunikasi, sekitar pukul 10.40 WIB telah terjadi hujan abu tipis di daerah Tlogolele.

"Hujan abu relatif tipis dan tidak berbahaya sedangkan di kawasan Babadan tidak terjadi hujan abu," katanya.

Ia mengatakan hujan abu tersebut kemungkinan karena hembusan gas dari dalam perut gunung dan abu vulkanik terbawa arah angin.


Menurut dia, hal itu biasa terjadi dan tidak membahayakan. Hingga sekarang, status Gunung Merapi masih "waspada".

Hartono, warga Magelang yang sempat melintas di kawasan Tlogolele mengatakan hujan abu itu tidak terlalu terlihat tetapi abu vulkanik tampak sekali menempel di dedaunan pohon.

Selain hujan abu, beberapa hari terakhir terdengar suara gemuruh dari puncak Merapi dari kawasan Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Kepala Dusun Trono, Desa Krinjing, Sumini Adi mengatakan, dalam beberapa hari terakhir sering terdengar suara gemuruh dari puncak Merapi.

"Pada Kamis (28/4) malam hingga Jumat dini hari sekitar pukul 02.00 beberapa kali saya mendengar suara gemuruh tersebut, tetapi setelah melihat puncak Merapi aman-aman saja tidak ada lava pijar atau lainnya," katanya.

Ismail mengatakan, suara gemuruh tersebut kemungkinan merupakan proses pembentukan kubah dan terjadi hembusan gas. (Ant/OL-9)


Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Ash Rain Happened on Merapi Slopes

MICOM: The rain of ash occurred on the slopes of Mount Merapi in the region on the border between the District Tlogolele Boyolali in Magelang regency, Central Java, on Friday (29 / 4).

Mount Merapi Monitoring Officer Post Babadan Ismail said based on reports of the radio communication, at around 10:40 pm there has been rain in the area of ​​thin ash Tlogolele.

"The rain of ash is relatively thin and is not dangerous in the region while the rains ash Babadan not happen," he said.

He said the ash was probably due to gas blowing from the bowels of the mountain and volcanic ash carried by the wind.

According to him, it is common and not harmful. Until now, the status of Mount Merapi was still "cautious".

Hartono, a resident of Magelang who had crossed in the region say rain Tlogolele ash was not too visible but volcanic ash looks very attached to the foliage of trees.

Apart from the rain of ash, the last few days heard a roar from the top of Merapi from the Village area Krinjing, Shaman District, Magelang District.

Head Trono Hamlet, Village Krinjing, Sumini Adi said, in recent days was often heard a roar from the peak of Merapi.

"On Thursday (28 / 4) night until Friday morning at around 2:00 a few times I heard a rumbling sound, but after seeing the peak of Merapi was safe there was no lava or other," he said.

Ismail said, the clamor is likely the process of dome formation and gas blast occurred.

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...

Polda DIY Tangkap Pelaku Perampokan Toko Emas

YOGYAKARTA - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY berhasil menangkap tujuh pelaku perampokan toko emas. Mereka ini biasa beroperasi dengan menebar kekejaman.  Dalam aksinya para perampok ini selalu membekali diri dengan tujuh senjata api yang berupa empat pistol FN dan tiga pistol rakitan. Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda DIY Kombes Kris Erlangga didampingi Kapolres Gunungkidul AKB Ihsan Amin dan Kabid Humas Polda DIY AKB Anny Pudjiastuti, Kamis (3/5), mengatakan para perampok yang ditangkap ini diantaranya telah melakukan aksi perampokan Toko Emas Sahabat di Semin Gunungkidul  21 hari lalu serta melakukan aksi perampokan di sebuah toko emas di Jobong Banjarnegara. Lebih lanjut Kris Erlangga menyebutkan, mereka itu SG alias Kowo dan RS alias Ardi, ditangkap di Ciamis Jawa Barat, SN ditangkap di Ngawi, Jawa Timur dan Hy alias Ipung ditangkap di Jember, Jawa Timur. Dari keterangan tersangka itu, diketahui pelaku aksi perampokan di Semin Min...