Skip to main content

Dirampas, 150 Kg Bangkai Ayam Siap Jual

BANTUL, KOMPAS.com - Aparat Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengungkap penjualan daging ayam bangkai atau tiren di Pedukuhan Cepoko Jajar, Kecamatan Piyungan, Selasa (5/4/2011).

Operasi itu digelar Dinas Pertanian dan Kehutanan beserta Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Kesehatan.

Mereka merampas sekitar 150 Kg daging ayam bangkai siap jual. Kepala Satpol PP, Kandiawan, menyatakan, informasi ini didapatkan dari warga dan langsung ditindaklanjuti intelijen.

Setelah memastikan informasi tersebut, pihaknya langsung berkordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan tindakan. "Kami juga melibatkan petugas dari Dinas Kesehatan dan Peternakan untuk melakukan penggerebekan lokasi ini," ujar Kandiawan.

Selain puluhan ekor ayam bangkai tersebut, petugas juga menyita beberapa bungkus berisi bakso yang juga dibuat dari daging ayam bangkai serta beberapa daging ayam yang sudah matang.

Dari pengakuan pelaku biasanya mendapat setoran ayam mati dari oknum penjual ayam, rata-rata 10 sampai 20 ekor setiap harinya.

Selama ini pelaku menjual barang haram ini ke pasar-pasar tradisional di Prambanan, Wonosari dan Bantul. Kepada petugas pelaku berinisial "SG" mengaku sudah lama melakukan praktek ini.

"Ini sudah meresahkan warga, maka harus ditindak tegas", tambah Kandiawan. Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Kehutanan, Sri Budoyo, mengatakan, meski disimpan dalam lemari pendingin, daging ayam bangkai tetap tidak layak untuk dikonsumsi.

Selain jaringannya sudah rusak, daging ayam bangkai akan berimbas buruk pada kesehatan manusia. "Daging itu sudah tidak sehat karena sudah membusuk," kata Sri Budoyo.

Petugas selanjutnya membawa semua daging ayam bangkai tersebut untuk dimusnahkan. Meski belum dikurung, namun pelaku terancam akan dikenai UU No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman penjara lima tahun.


Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Seized, 150 kg of Chicken Carcass Ready to Sell


BANTUL, KOMPAS.com - Government officials in Bantul regency, Yogyakarta, reveals sales of chicken meat in the carcass or tiren dukuh Cepoko Jajar, District Piyungan, Tuesday (05/04/2011).

The operation was held with the Department of Agriculture and Forestry Unit of the Police Civil Service and Public Health.

They seized about 150 kg of chicken carcass is ready to sell. Head Satpol PP, Kandiawan, stated, this information is obtained from the residents and immediately actionable intelligence.

After confirming the information, it directly coordinate with related agencies to take action. "We are also involved officers from the Department of Health and Livestock to conduct raids this location," said Kandiawan.

In addition to dozens of dead chickens, the officers also seized several packets containing the meatballs are also made ​​from chicken carcass and some chicken meat that is cooked.

From the recognition of actors usually get paid chickens died from unscrupulous sellers of chicken, an average of 10 to 20 fish each day.

During this time the perpetrators of this illicit goods to sell to the traditional markets in Prambanan, Wonosari and Bantul. To the perpetrators officer initials "SG" admitted that he had been doing this practice.

"It was disturbing residents, it must be dealt with firmly", added Kandiawan. Meanwhile, Head of Animal Health Department of Agriculture and Forestry, Sri Budoyo, said that while stored in refrigerators, chicken carcass is still not suitable for consumption.

In addition to already damaged tissues, chicken carcasses would adversely affect human health. "Meat is not healthy because it had rotted," said Sri Budoyo.

Officers then took all the chicken carcasses to be destroyed. Although it was not locked up, but the perpetrator threatened will be subject to Law No. 23 of 1992 on Health with the threat of a prison sentence of five years.

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...

Pemerintah Putuskan 1 Syawal Hari Rabu

Keputusan ini diambil berdasarkan pemantauan hilal di 96 titik. VIVAnews - Kementerian Agama memutuskan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 Hijriah akan jatuh pada hari Rabu, 31 Agustus 2011. Keputusan ini berdasarkan sidang isbat yang dilgelar di Kantor Kementerian Agama, Senin malam, 29 Agustus 2011. "Bahwa 1 Syawal 1432 Hijriah jatuh pada Hari Rabu tanggal 31 Agustus 2011," kata Menteri Agama Suryadharma Ali saat membacakan kesimpulan sidang isbat. Keputusan ini diambil berdasarkan pemantauan hilal di 96 titik. Dari sejumlah lokasi, sebanyak 30 titik menyebut tidak melihat adanya hilal. Adapun, hanya 3 titik yang melihat adanya bulan baru dalam pemantauannya. "Tapi tiga hasil itu ditolak. Karena tidak sesuai secara keilmuan," kata Ahmad Jauhari, Direktur Urusan Agama Islam Kementerian Agama. Walau demikian, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah memutuskan untuk Idul Fitri besok, 30 Agustus 2011. Perwakilan Muhamadyah yang hadir dalam rapat itu memin...