Skip to main content

Bara Api Terlihat Lagi di Puncak Merapi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Bara api di puncak Gunung Merapi terlihat lagi pada Rabu (13/4/2011) malam. Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK), bara api yang muncul di sisi timur kawah Merapi itu diperkirakan merupakan ladang sulfatara baru yang masih membara dengan suhu di atas 500 derajat.

Pada malam hari yang cerah, di ladang sulfatara memang bisa terlihat bara api. "Apabila bara api itu adalah magma, seharusnya aktivitas tersebut terekam di sini (seismograf)," kata Kepala BPPTK Subandriyo, Kamis (14/4/2011) di Yogyakarta.

Menurut Subandriyo, ladang sulfatara merupakan tempat keluarnya gas vulkanik dan tidak membahayakan. Tempat itulah yang kini sedang dicari BPPTK sebagai tempat pengukuran sampling gas.

Akibat erupsi Merapi tahun 2010, titik-titik sulfatara untuk memantau gas hilang semua. Padahal, dari titik-titik itulah sifat letusan Merapi bisa diinterpretasi, termasuk sebagai salah satu indikasi penentu kenaikan atau penurunan status Merapi.

Pada Rabu malam cuaca di sekitar Merapi yang cerah membuat pemandangan di puncaknya terlihat jelas. Dari sisi timur kawah Merapi yang berdiameter 400 meter, sinar bara api terlihat jelas pada pukul 22.37. Sebelumnya, Jumat (25/3/2011) pukul 19.40 hingga Sabtu dini hari, sinar bara api juga tertangkap kamera pemantau (CCTV) di Deles, Klaten. Sinar bara api tersebut dapat dimonitor di Posko Kaliurang yang terhubung dengan kamera CCTV di Deles.

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Flames Seen Again in Top Of Merapi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - embers on top of Mount Merapi seen again on Wednesday (04/13/2011) night. According to the Center of Investigation and Technology Development Kegunungapian (BPPTK), coals of fire that appeared on the eastern side of Merapi's crater is expected to field a new sulfatara still smoldering with temperatures above 500 degrees.

On a sunny evening, the field can indeed be seen sulfatara ember. "If it is magma embers, these activities should be recorded here (seismograph)," said Chief BPPTK Subandriyo, Thursday (4/14/2011) in Yogyakarta.

According Subandriyo, sulfatara field is where the release of volcanic gases and is not harmful. The place that is now being sought as a place BPPTK gas sampling measurements.

Due to eruption of Merapi in 2010, points to monitor gas sulfatara lost everything. In fact, of the points that's the nature of Merapi eruption could be interpreted, including as an indication of determining the increase or decrease the status of Merapi.

On Wednesday night the weather in the vicinity of Merapi bright make the scene at its peak is evident. From the east side of Merapi crater 400 meters in diameter, visible light embers at 22:37. Earlier, on Friday (25/03/2011) at 19:40 until Saturday morning, also caught fire embers ray cameras (CCTV) in pure-bred, Klaten. Rays embers can be monitored at Camp Ground is connected with CCTV cameras in the pure-bred.

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...

Pemerintah Putuskan 1 Syawal Hari Rabu

Keputusan ini diambil berdasarkan pemantauan hilal di 96 titik. VIVAnews - Kementerian Agama memutuskan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 Hijriah akan jatuh pada hari Rabu, 31 Agustus 2011. Keputusan ini berdasarkan sidang isbat yang dilgelar di Kantor Kementerian Agama, Senin malam, 29 Agustus 2011. "Bahwa 1 Syawal 1432 Hijriah jatuh pada Hari Rabu tanggal 31 Agustus 2011," kata Menteri Agama Suryadharma Ali saat membacakan kesimpulan sidang isbat. Keputusan ini diambil berdasarkan pemantauan hilal di 96 titik. Dari sejumlah lokasi, sebanyak 30 titik menyebut tidak melihat adanya hilal. Adapun, hanya 3 titik yang melihat adanya bulan baru dalam pemantauannya. "Tapi tiga hasil itu ditolak. Karena tidak sesuai secara keilmuan," kata Ahmad Jauhari, Direktur Urusan Agama Islam Kementerian Agama. Walau demikian, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah memutuskan untuk Idul Fitri besok, 30 Agustus 2011. Perwakilan Muhamadyah yang hadir dalam rapat itu memin...