Skip to main content

Sepeda Kreasi Ramaikan Alun-alun Kidul

Liputan6.com, Yogyakarta: Kreativitas didukung oleh pariwisata. Itulah yang dimanfaatkan sebagian warga di Kota Yogyakarta. Sadar akan potensi wisata yang terus berkembang, warga Ngadisuryan menciptakan sepeda kreasi. Moda transportasi ramah lingkungan ini dibentuk sedemikian rupa sehingga mampu menarik wisatawan untuk mencobanya.

Para wisatawan yang berada di Alun-alun Kidul bisa menyewa jasa sepeda kreasi berpenumpang empat orang ini sekadar untuk menikmati waktu dan suasana lain di Kota Gudeg. Sepeda kreasi ini juga dilengkapi bel dan lampu warna-warni, sehingga tampak indah di malam hari.

Untuk membuat sepeda unik ini diperlukan biaya Rp 6 juta. Warga iuran bersama menanggung biaya pembuatan agar tak terasa berat. Dalam sehari, uang 100 ribu bisa diraih dari wisatawan. Cukup dengan uang Rp 10 ribu, wisatawan bisa berkeliling Alun-alun Kidul untuk satu kali putaran.

Tak hanya bermanfaat secara ekonomi, bagi warga sekitar kebereradaan sepeda kreasi juga menghidupkan kawasan wisata di Alun-alun Kidul dan memberi sumbangan nyata bagi pariwisata Kota Yogyakarta.(ADO)

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Creative Bicycles Give Rousing Alun-Alun Kidul

Liputan6.com, Yogyakarta: Creativity is supported by tourism. That is what is used most residents in the city of Yogyakarta. Aware of the growing potential of tourism, residents Ngadisuryan create bike creations. Environmentally friendly transportation mode is formed in such a way so as to attract tourists to try.

The tourists who are in the South Square can rent a bike service creation berpenumpang these four people just to enjoy the atmosphere of the time and another in the City Gudeg. Bike is also equipped with a bell creations and colored lights, so it looks beautiful at night.

To create this unique bike required cost of Rp 6 million. Residents bear the cost of making contributions together so as not to feel heavy. Within a day, money can be achieved from 100 thousand tourists. Enough with the money of Rp 10 thousand, tourists can walk around the town square for a single round of the South.

Not only economically beneficial, for the people around kebereradaan bike creations also turn on tourist areas in the South Square and tourism contribute significantly to the city of Yogyakarta. (ADO)

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj