Skip to main content

Puluhan Rumah Terendam Lahar Dingin

Banjir lahar dingin kembali terjadi akibat guyuran hujan deras di kawasan Gunung Merapi dan salah satu alirannya melewati Kali Code sebagaimana terlihat di Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta, Sabtu (19/3/2011) malam. Warga di tepi sungai tersebut dihimbau untuk mengungsi ke tempat yang aman untuk menghindari timbulnya korban jiwa.

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan rumah di pinggir Sungai Code, Yogyakarta, Sabtu (19/3/2011) malam, terendam banjir lahar dingin Merapi. Semua warga yang tinggal di pinggir Sungai Code untuk sementara waktu mengungsi di masjid setempat. Arus air yang sangat deras di sungai yang membelah Kota Yogyakarta tersebut terjadi mulai pukul 18.30 WIB.

Ketinggian air sungai dan aliran sungai semakin malam semakin deras. Hal ini terjadi karena di puncak Gunung Merapi diguyur hujan deras cukup lama. Endapan material letusan Gunung Merapi terbawa oleh air hujan dan memenuhi sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Sungai Code merupakan anak Sungai Boyong yang berhulu di Gunung merapi, sering kali dilanda banjir lahar dingin ketika puncak Gunung Merapi diguyur hujan deras.

Warga masyarakat pinggir Sungai Code selalu mendapatkan informasi dari petugas SAR jika Sungai Boyong banjir lahar dingin. Seperti halnya Sabtu malam, warga sudah mengetahui akan terjadi banjir lahar dingin sehingga warga sudah siap mengungsi. "Di wilayah kami, RW 1 Kotabaru, ada delapan rumah yang terendam banjir lahar dingin malam ini. Mereka telah diungsikan di masjid," jelas Aryanto, Ketua RW, saat ditemui di pinggir Sungai Code ketika memantau banjir lahar dingin.

Guna menghindari kemungkinan banjir lahar dingin semakin besar, maka warga masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Code yang terancam banjir lahar dingin pada malam hari ini tidur di pengungsian, yakni di masjid ataupun mushala setempat.

Sementara itu, para pemuda dan warga berjaga di pinggir sungai untuk memantau banjir lahar dingin. Jika banjir lahar dingin semakin besar, maka akan dilakukan penyelamatan dan evakuasi warga yang terkena banjir lahar dingin. "Kami memantau terus banjir lahar dingin di pinggir sungai sambil mendengarkan alat komunikasi HT yang menginformasikan kondisi puncak Gunung Merapi," ujar Rully, warga Jogoyudan, Yogyakarta, sambil memegang HT.

Translate using google translate may need grammar correction

Dozens of House Awash Lava Cold
Cold lava flood back occurs due to heavy rain in the area of Mount Merapi and one of the flow through the Code as seen in Gondomanan District, Yogyakarta, on Saturday (03/19/2011) night. Residents on the banks of the river are encouraged to evacuate to a safe place to avoid fatalities.

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dozens of homes on the edge of the Code River, Yogyakarta, on Saturday (03/19/2011) night, flooded cold lava of Merapi. All residents living on the edge of the River Code to temporarily evacuate the local mosque. Water is very swift currents in the river which divides the city of Yogyakarta is happening starting at 18:30 pm.

River water levels and river flow, the more profusely the night. This happens because at the peak of Mount Merapi, a long heavy rain. Deposition of material carried by the eruption of Mount Merapi rainwater and rivers meet tipped at Mount Merapi. River Code is a child who tipped Boyong River at Mount Merapi, lahars are often flooded when the peak of Mount Merapi cold heavy rain.

Code River residents always get the information from the SAR officer if the cold lava flood Boyong River. Just like Saturday night, residents already know the cold lava flood will occur so that residents are ready to evacuate. "In our region, RW 1 Kotabaru, there are eight houses flooded cold lava tonight. They have been evacuated in the mosque,"said Aryan, Chairman of RW, when found at the edge of the River Code when monitoring the cold lava flood.

In order to avoid the possibility of cold lava flood the greater, then the citizens who live on the banks of the River Code that threatened flooding lava was cold at night sleeping in the camps, namely at the local mosque or prayer room.

Meanwhile, the youth and citizens of guard at the edge of the river to monitor the cold lava flood. If the cold lava flood the greater, it will be carried out rescue and evacuation of residents affected by cold lava flood. "We continue to monitor the cold lava flood in the river while listening to HT communications tools that inform the peak of Mount Merapi," said Rully, residents Jogoyudan, Yogyakarta, holding HT.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj