Skip to main content

Pengancam Bom ke Kapolda DIY Ditangkap

Ancaman bom dikirimkan ke rumah Brigjen Ondang di Jalan Laksda Adi Sucipto.
VIVAnews - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta menangkap tersangka pelaku teror bom ke rumah Kepala Kepolisian DIY, Brigjen Pol. Ondang Sutarsa Budhi.

"Orangnya sudah ditangkap dan saat ini dalam pengembangan," kata Kapolda DIY, Brigjen Ondang Sutarsa Budhi, saat dihubungi VIVAnews.com, Selasa 29 Maret 2011.

Namun, Ondang enggan merinci kronologi penangkapan tersangka. "Besok pagi semuanya akan kami jelaskan," ujarnya.

Pekan lalu, Kapolda Ondang mendapat teror bom. Teror itu disampaikan melalui surat yang berisi ancaman bom pada Rabu, 16 Maret 2011 sekitar pukul 17.00 WIB. Surat itu dikirimkan ke rumah Ondang yang beralamat di Jl. Laksda Adi Sucipto km 6 No. 9, Yogyakarta.

Dalam surat itu tertera atas nama Purwito dengan alamat Dusun Patran Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Laporan: Erick Tanjung | Yogyakarta


Translate using google translate May Need Grammar Correction

Bomb Threat To the DIY Police Chief Arrested

Bomb threat sent to Brig Ondang house in Jalan Laksda Adi Sucipto.
VIVAnews - Yogyakarta Police arrest terror suspects to a house bomb DIY police chief, Gen. Pol. Ondang Sutarsa ​​Budhi.

"He's been arrested and is currently in development," said Police Chief DIY, Brig Ondang Sutarsa ​​Budhi, when contacted VIVAnews.com, Tuesday, March 29, 2011.

However, details the chronology Ondang reluctant to arrest suspects. "Tomorrow morning we will explain everything," he said.

Last week, Police Chief Ondang get the bomb. Terror was delivered through a letter containing a bomb threat on Wednesday, March 16, 2011 around 17:00 pm. The letter was sent home Ondang the address at Jl. Laksda Adi Sucipto km 6 No. 9, Yogyakarta.

In a letter written on behalf of the Village address Patran Purwito with Banyuraden Village, District Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Comments

Popular posts from this blog

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...