Skip to main content

CPNS Pemprov DIY Terima SK Pengangkatan

YOGYA (KRjogja.com) - Sebanyak 99 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Propinsi (Pemprop) DIY menerima Surat Keputusan (SK) Gubernur tentang pengangkatan CPNS menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) bersama 8 PNS lainnya yang mengucapkan sumpah janji PNS.

Penyerahan SK dan pengambilan sumpah dilakukan Asisten Administrasi Umum Sekda DIY Drs. Sigit Sapto Raharjo, MM, di Ruang C Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY, Rabu (30/3). Hadir menyaksikan Kepala Regional I Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Wiritno, SH, dan sejumlah kepala instansi di lingkungan Pemprop DIY.

Asisten Administrasi Umum Sigit Sapto Raharjo dalam sambutannya mengemukakan, dari perspektif hukum, pengucapan sumpah/janji merupakan amanat perundang-undangan yang wajib dipenuhi. Hal ini dimaksudkan agar status PNS menjadi sah.

"Untuk menindaklanjuti amanat UU itulah, maka CPNS yang baru diangkat menjadi PNS wajib mengucapkan sumpah janji PNS. Termasuk PNS yang sudah sekian lama menikmati hak sebagai PNS namun belum disumpah, wajib mengucapkan sumpah janji,” katanya.

Menurutnya, pengucapan sumpah janji bagi PNS sangat penting untuk mewujudkan tertib administrasi dan kepatuhan terhadap hukum. Karena PNS yang belum mengucap sumpah janji belum memiliki kewajiban menjalankan tugas dan pekerjaan sebagai PNS termasuk belum berhak atas segala fasilitas dan hak lainnya sebagaimana PNS resmi.

"Dengan adanya peningkatan status ini, PNS mempunyai kewajiban mengimbanginya dan selalu mengedepankan pengertian, serta melakukan peningkatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jangan sampai peningkatan status ini hanya untuk menuntut hak, namun lalai dengan kewajiban," imbuhnya. (Ran)


Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

CPNS Pemprov DIY Get SK Appointment

YOGYA (KRjogja.com) - A total of 99 Candidates for Civil Service (CPNS) at the Provincial Government environment (Pemprop) DIY received Decree (SK) CPNS become governor on the appointment of Civil Servants (PNS), together with eight other civil servants who pledge an oath of civil servants .

Delivery and SK performed the swearing Administrative Assistant General Secretary DIY Drs. Sapto Sigit Raharjo, MM, in Room C Regional Personnel Agency (BKD) DIY, Wednesday (30 / 3). Present Head of the Regional I watched the National Personnel Agency (BKN) Wiritno, SH, and a number of agency heads within Pemprop DIY.

General Administrative Assistant Sapto Sigit Raharjo said in his speech argued, from a legal perspective, pronunciation oath of legislation is a mandate that must be met. This is intended to be legal status of civil servants.

"To follow the mandate of that law, then the newly appointed CPNS PNS PNS mandatory oath promise. Including civil servants who have long enjoyed the right as civil servants but not yet sworn in, shall take an oath promises," he said.

According to him, swearing to civil service appointments are very important to realize the orderly administration of and compliance with the law. Since civil servants who pledge an oath not saying do not already have obligations and duties including work as a civil servant is not entitled to all facilities and other rights as an official civil servant.

"With the increase of this status, the civil servants have an obligation to counterbalance and always give priority to understanding, and make improvements in providing public service. Do not let the increase in status only to demand rights, but neglect to duty," he added.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj