Skip to main content

Bencana Belum Usai, Sleman Kehabisan 'Duit'

SLEMAN: Pemkab Sleman mengaku kehabisan anggaran untuk menangani kebutuhan pascaerupsi dan banjir lahar dingin Merapi. Saat ini pemkab hanya mengandalkan anggaran dari pos tak terduga sementara penggunaanya tidak seluruhnya untuk kawasaan Merapi.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (BPKKD) Sleman, Samsidi menjelaskan, selama ini Pemkab menggantungkan bantuan dana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekitar Rp50 miliar.

Alokasinya diantaranya untuk operasional normalisasi sekitar, Rp1,6 miliar, penanganan pengungsi termasuk jadup sekitar Rp6,9 miliar, rehabilitasi tanaman salak padat karya sekitar Rp2,5 miliar, non padat karya sekitar Rp550 juta dan beberapa pos kebutuhan lainnya.

Dari anggaran salak, lanjut Samsidi, masih ada sisa anggaran. Kemudian atas persetujuan pusat dana tersebut di alokasikan untuk menambah kebutuhan dana normalisasi sungai berhulu merapi menjadi sekitar Rp1,9 miliar.

"Sekarang dana itu sudah habis. Untuk itulah, besok (hari ini) kami Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berkumpul untuk menjelaskan butuhkan dana. Sebelumnya sudah kami minta untuk mendata secara rinci," ujar Samsidi ditemui disela Rapat Paripurna DPRD, Rabu (30/3).(Harian Jogja/Sumadiyono)


Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

The Disaster Has Not Ended, Sleman Run Out of 'Money'

SLEMAN: Pemkab Sleman admitted running out of the budget to address the needs of flood pascaerupsi and cold lava of Merapi. Currently, the district government budgets rely solely from post unexpectedly while its use is not entirely to kawasaan Merapi.

Head of Finance and Wealth Management Area (BPKKD) Sleman, Samsidi explained, during the regency hang funding from the National Disaster Management Agency (BNPB) around Rp50 billion.

Allocations for operations such as the normalization around, Rp1, 6 billion, the handling of refugees including jadup around Rp6, 9 billion, labor-intensive rehabilitation of salak plants around Rp2, 5 billion, non-intensive work around Rp550 million and a few other postal needs.

From budget salak, continued Samsidi, there are still remaining budget. Then with the approval of central funds are allocated to increase the funding requirements of the normalization of the river tipped trim to around Rp1, 9 billion.

"Now that funding has run out. For this reason, tomorrow (today) our regional work units (SKPD) gathered to explain the need of funds. Previously we had asked to record in detail," said Samsidi encountered interrupted Parliament plenary session on Wednesday (30 / 3)

Comments

Popular posts from this blog

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...