Skip to main content

Polres Sleman Ungkap Pengoplos Solar Jadi Minyak Tanah

SLEMAN (KRjogja.com) - Polres Sleman berhasil membongkar pengoplosan minyak solar menjadi minyak tanah. Kasus ini, merupakan yang pertama kalinya terjadi di wilayah Sleman.

Kapolres Sleman, AKBP Irwan Ramaini menjelaskan, pengoplosan solar menjadi minyak tanah ini dilakukan oleh Muslimin, warga Cirebon yang tinggal di wilayah Mlati, Sleman. "Motifnya ialah untuk mencari keuntungan. Tindakan pengoplosan minyak ini melanggar UU Migas pasal 32 dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara dan denda maksimal Rp 50 miliar," jelasnya didampingi Kanit Reskrim Polres Sleman, AKP Danang Kuntadi di Mapolres Sleman, Sabtu (12/2).

Modus yang dilakukan Muslimin ialah dengan membeli solar di SPBU kemudian mengoplos dengan bubuk H2SO4 atau Bejing. Dari pengoplosan ini, solar tersebut berubah menjadi minyak tanah dan endapan padat.

"Minyak tanah itu kemudian dijual seharga Rp 7.500 per liter. Padahal, pengoplos ini membeli solar Rp 4.500 per liter. Belum lagi, endapan itu dijual sebagai bahan bakar padat. Jadi, bisa dihitung berapa keuntungan yang diperolehnya," imbuh Irwan.

Kendati dilakukan di wilayah Sleman, namun minyak tanah tersebut didistribusikan di luar Sleman. Yakni di wilayah Magelang dan Muntilan. "Aksi ini sudah dilakukan sejak Desember 2010 silam. Sejauh ini dilakukan sendiri oleh pelaku, namun kami terus melakukan pengembangan," tandas Irwan.

Sementara itu, Muslimin mengaku, awalnya dirinya hanya mencoba-coba melakukan oplosan solar dengan Bejing. Namun, karena hasilnya bagus akhirnya dirinya tergiur untuk menjadikan lahan bisnis. "Awalnya saya campur-campur sedikit. Saya tes di lampu, menyala bagus. Kemudian akhirnya, setiap 100 liter solar, saya oplos dengan 10 kilogram bejing menjadi minyak tanah dan endapan," akunya.

Sedangkan endapan yang dihasilkan, dijual per drumnya Rp 75 ribu. Biasanya, endapan tersebut untuk membakar batu bata. "Kalau yang endapan ini ada yang datang ke rumah untuk membeli. Jadi, tidak saya jual seperti yang minyak tanah itu," kata Muslimin.

Saat melakukan penangkapan, petugas mengamankan barang bukti berupa 4 drum kosong serta puluhan dirigen minyak tanah hasil oplosan. (Dhi)


Translate Using Google Translate May Not Valid language

Sleman District Police Reveal Mixer Solar To Kerosene

SLEMAN (KRjogja.com) - Sleman district police succeeded in dismantling pengoplosan diesel oil into kerosene. This case, is the first time ever in the area of Sleman.

Sleman police chief, AKBP Irwan Ramaini explain, pengoplosan diesel fuel and kerosene was carried out by Muslims, the people who live in the area of Cirebon Mlati, Sleman. "Motive is to seek profit. The action of this oil pengoplosan Oil and Gas Law violates article 32 on penalty of 5 years imprisonment and maximum fine of Rp 50 billion," he explained, accompanied by Kanit Criminal Police Sleman, PPA Danang Mapolres Kuntadi in Sleman, Saturday (12 / 2) .

Mode by Muslims is to buy diesel at the pump and then mixing with powdered H2SO4 or Bejing. From this pengoplosan, diesel oil is turned into soil and sediment solids.

"Kerosene was then sold for Rp 7,500 per liter. In fact, this mixing buy diesel to Rp 4,500 per liter. Not to mention, the precipitate was sold as solid fuel. So, can be calculated how much profit he earned," said Irwan.

Although conducted in the area of Sleman, but kerosene is distributed outside of Sleman. Namely in Magelang and Muntilan. "This action has been conducted since December 2010 ago. So far done by the actors, but we continue to develop," said Irwan.

Meanwhile, Muslims admitted that initially he only dabbled in doing mixer diesel with Bejing. However, because it showed he was finally tempted to make the business area. "At first I mixed up a bit. I test in the light, good light. And finally, each 100 liters of diesel, I mix with 10 kilograms of Beijing into kerosene and sediment," he admitted.

While the precipitate is produced, sold per kit USD $ 75 thousand. Typically, the sediment is to burn the bricks. "If the sediments have a home to purchase. So, I did not sell as kerosene," said Muslim.

When making the arrest, officers secured the evidence of the four drums and dozens of empty kerosene conductor oplosan results. (Dhi)

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...

Polda DIY Tangkap Pelaku Perampokan Toko Emas

YOGYAKARTA - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY berhasil menangkap tujuh pelaku perampokan toko emas. Mereka ini biasa beroperasi dengan menebar kekejaman.  Dalam aksinya para perampok ini selalu membekali diri dengan tujuh senjata api yang berupa empat pistol FN dan tiga pistol rakitan. Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda DIY Kombes Kris Erlangga didampingi Kapolres Gunungkidul AKB Ihsan Amin dan Kabid Humas Polda DIY AKB Anny Pudjiastuti, Kamis (3/5), mengatakan para perampok yang ditangkap ini diantaranya telah melakukan aksi perampokan Toko Emas Sahabat di Semin Gunungkidul  21 hari lalu serta melakukan aksi perampokan di sebuah toko emas di Jobong Banjarnegara. Lebih lanjut Kris Erlangga menyebutkan, mereka itu SG alias Kowo dan RS alias Ardi, ditangkap di Ciamis Jawa Barat, SN ditangkap di Ngawi, Jawa Timur dan Hy alias Ipung ditangkap di Jember, Jawa Timur. Dari keterangan tersangka itu, diketahui pelaku aksi perampokan di Semin Min...