Skip to main content

Pemkot Terus Tekan Pencemaran Air dan Udara

HARIAN JOGJA: Langkah-langkah menjadikan Jogja sebagai kota layak huni terus dilakukan. Diantaranya dengan menekan tingkat pencemaran baik udara maupun air.

Untuk pencemaran air, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Jogja terus intens melakukan survey lokasi-lokasi yang tingkat pencemaran sungainya cukup tinggi. Di lokasi-lokasi tersebut selanjutnya akan dibangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

”Kalau dari BLH difokuskan limbah dari industri seperti UKM,” kata Kepala BLH Kota Jogja, Suyana. Dihubungi Harian Jogja, Sabtu (12/2) Suyana mengatakan, tahun 2011 ini BLH mengoperasikan satu IPAL baru yaitu di RT 23 RW 04 Tejokusuman Notoprajan. IPAL tersebut digunakan untuk mengolah limbah dari 10 pengusaha tahu-tempe yang setiap harinya memproduksi sekitar 250kg kedelai.

Dengan jumlah produksi sebesar itu, Suyana mengatakan limbah yang dihasilkan dan dibuang ke sungai tentu juga cukup besar. Selama ini kelompok pengusaha tersebut sudah melakukan pengolahan limbah sebelum disalurkan ke sungai meskipun masih secara sederhana. Setelah dibangun IPAL, dan dilakukan pengolahan, limbah tersebut saat ini justru sudah bisa dimanfaatkan menjadi biogas. Sebelumnya, IPAL juga yang sama juga sudah dibangun di kawasan Kotagede.


City Government Continues To Tap Water And Air Pollution

YOGYAKARTA: The steps to make Jogja as the city continues to be livable. Among them by pressing either the level of air and water pollution.

For water pollution, the Environment Agency (BLH) Title continued intense surveying locations river pollution level is high enough. In these locations will then be built Wastewater Treatment Plant (WWTP).

"If the BLH focus from industrial wastes such as SMEs," said Chief BLH city of Yogyakarta, Suyana. Jogja Daily Contacted on Saturday (12 / 2) Suyana say, this 2011 BLH operates a new WWTP at RT 23 RW 04 Tejokusuman Notoprajan. WWTP is used to treat waste from 10 employers know-tempeh every day produces about 250kg of soybean.

With a total production of that size, Suyana said waste generated and discharged into the river course is also quite large. During this group of entrepreneurs are already doing the processing of waste before it is channeled into the river although it is still simple. Once constructed WWTP, and to be processed, the waste is now actually has been exploited into biogas. Previously, the WWTP is also the same is already established in areas Kotagede.

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara...

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn...