Skip to main content

Lahar Dingin Merapi Kian Ganas

Harian Jogja | Hujan deras di kawasan Gunung Merapi membuat sungai-sungai di wilayah Muntilan, Jawa Tengah dan Sleman, DIY, kembali diterjang banjir lahar dingin, Minggu (9/1). Banjir disertai material erupsi Merapi kemarin malam lebih ganas di banding banjir-banjir sebelumnya.

Di Muntilan, empat sungai yang berhulu di Merapi meluap. Empat sungai itu meliputi Putih, Lamat, Blongkeng dan Pabelan. Lahar dingin yang meluap di Putih bahkan kembali memutus jalan Jogja-Magelang akibat tinggi timbunan mencapai dua meter.

Jalur utama yang menghubungkan DIY-Jawa Tengah, yang sebelumnya telah dibersihkan dari tumpukan material, seperti pasir, lumpur dan batu-batu besar, kini putus lagi sepanjang 800 meter. Luapan Putih juga membuat 70-an rumah di Dusun Gempol tertimbun material setinggi lima meter.

Warga Gempol, Yusuf, mengungkapkan banjir lahar dingin yang lebih ganas dibanding banjir-banjir sebelumnya membuat sejumlah kendaraan roda dua dan empat terjebak di jalan Jogja-Magelang. “Ada bus juga yang terjebak,” ungkapnya kepada Harian Jogja, kemarin.

Relawan Merapi di Desa Srumbung, Kecamatan Srumbung, Ahmad Muslim, mengatakan banjir datang mulai pukul 18.00 WIB sampai sekitar pukul 20.30 WIB. Saat banjir, semua jembatan yang melintasi Pabelan dan Putih ditutup.

Putih juga meluap di Desa Sirahan, Kecamatan Salam. Di desa itu ada puluhan orang yang terjebak di lantai kedua rumah Endang di Dusun Salakan. Sampai pukul 20.30 WIB, puluhan orang itu belum bisa dievakuasi.

Selain itu, Puskesmas Sirahan hancur diterjang banjir, satu sapi hanyut dan tujuh rumah di Dusun Sudisardi, Desa Adikarto, Kecamatan Muntilan, hanyut. Tujuh rumah itu berada di tepian Pabelan.

Di tepi Pabelan lainnya, Nina, warga Dusun Menayu, Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, mengatakan luapan lahar dingin disertai material mencapai 200 meter di sisi timur sungai. “Luapan menimbun areal sawah. Sekarang warga [Menayu] siaga dan siap mengungsi,” ungkapnya.

Menurut dia, warga Menayu bersiap mengungsi karena permukiman penduduk hanya berjarak 500 meter di sisi timur sungai. “Warga semakin khawatir karena bunyi gemuruh lahar keras terdengar dan listrik di sini juga mati,” ujar Nina.

Code 110 meter
Di Jogja, hujan deras membuat Sungai Code naik dua kali lipat. Bila biasanya ketinggian air hanya 50 cm, sekitar pukul 20.00 WIB kemarin ketinggian mencapai 110 cm. Paijo, Humas Relawan Parianom—relawan yang memantau situasi menggunakan HT—menjelaskan kenaikan permukaan sungai menyebabkan air masuk ke sebagian kawasan Cokrodirjan, Jogoyudan, Blimbingsari, Gondokusuman dan Terban.

“Kenaikan air itu [kemarin] termasuk tinggi dalam beberapa hari terakhir ini,” jelas Paijo saat ditemui Harian Jogja di Posko Pantuan di Rusunawa, Bina Sejahtera, Pakualaman, kemarin malam. Kondisi itu menyebabkan tanggul sementara di Cokrodirjan rusak.

Kepala Seksi Gunung Merapi, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Jogja Sri Sumarti menguraikan tidak ada aktivitas mencolok di Merapi pada Minggu kemarin. Pantuan petugas di lapangan hanya melaporkan peningkatan aktivitas sungai akibat hujan yang turun.

“Guguran material yang signifikan tidak ada, hanya memang yang harus di waspadai tampaknya sungai yang berhulu di Merapi,” jelas Sri saat dihubungi melalui telepon selularnya.
Ratusan ngungsi

Di wilayah Kecamatan Cangkringan, lahar dingin membuat 495 warga Dusun Banaran, Desa Argomulyo, diungsikan dan tujuh rumah rusak parah. Kepala Dusun Banaran Sriyanto mengungkapkan 495 warga diungsikan ke SD Bronggang sekitar pukul 19.00 WIB. Hal itu ditempuh untuk mengantisipasi jebolnya tanggul material di Desa Glagaharjo seiring peningkatan intensitas hujan.

“Di daerah Glagaharjo ada tanggul material Merapi yang sewaktu-waktu bisa jebol sehingga mengancam Banaran,” jelasnya tentang alasan mengungsikan warga ke SD Bronggang yang terletak sekitar 1 km dari Dukuh Banaran.

Sriyanto memaparkan warga hanya mengandalkan fasilitas seadanya, tidur beralaskan tikar selama beristirahat di SD Bronggang sedangkan fasilitas seperti selimut maupun kasur tidak ada. “Tikar dan logistik mencukupi, selimut yang kekurangan," tambah Sriyanto.

Untuk rumah yang rusak parah, Sriyanto merinci tiga rumah di wilayah Glagaharjo dan empat rumah di Argomulyo. Sehari-hari rumah itu sudah dihuni warga.(Harian Jogja/Miftahul Ulum, Nina Atmasari & Rina Wijayanti)

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...

Polda DIY Tangkap Pelaku Perampokan Toko Emas

YOGYAKARTA - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY berhasil menangkap tujuh pelaku perampokan toko emas. Mereka ini biasa beroperasi dengan menebar kekejaman.  Dalam aksinya para perampok ini selalu membekali diri dengan tujuh senjata api yang berupa empat pistol FN dan tiga pistol rakitan. Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda DIY Kombes Kris Erlangga didampingi Kapolres Gunungkidul AKB Ihsan Amin dan Kabid Humas Polda DIY AKB Anny Pudjiastuti, Kamis (3/5), mengatakan para perampok yang ditangkap ini diantaranya telah melakukan aksi perampokan Toko Emas Sahabat di Semin Gunungkidul  21 hari lalu serta melakukan aksi perampokan di sebuah toko emas di Jobong Banjarnegara. Lebih lanjut Kris Erlangga menyebutkan, mereka itu SG alias Kowo dan RS alias Ardi, ditangkap di Ciamis Jawa Barat, SN ditangkap di Ngawi, Jawa Timur dan Hy alias Ipung ditangkap di Jember, Jawa Timur. Dari keterangan tersangka itu, diketahui pelaku aksi perampokan di Semin Min...