Skip to main content

Mulai 1 April 2011, DIY Resmi Berlakukan Pergub PRT

YOGYA (KRjogja.com) - Propinsi DIY merupakan wilayah pertama di Indonesia yang akan memberlakukan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang pekerja rumah tangga (PRT). Pergub PRT nomor 31 Tahun 2010 ini telah diundangkan sejak 1 Oktober 2010 dan mulai berlaku enam bulan sejak tanggal diundangkan.

Kepala Bagian Humas Biro Umum, Hukum dan Protokol Setda Propinsi DIY, Biwara Yuswantana mengungkapkan, Pergub PRT tersebut merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia. Isi dalam Pergub tersebut semangatnya adalah kekeluargaan, seperti halnya yang tercantum dalam BAB III tentang Hubungan Kerja.

''Jadi Pergub tersebut mulai berlaku 1 April 2011. Dimana disana disebutkan hubungan kerja antara pekerja rumah tangga dan pemberi kerja berupa kesepakatan yang diwujudkan dalam Perjanjian kerja dengan mengedepankan hubungan yang bersifat kekeluargaan,'' ujarnya di Yogyakarta, Minggu (19/12).

Dijelaskan, dalam perjanjian kerja antara pekerja rumah tangga dengan pemberi kerja, dapat dituangkan secara tertulis dan tidak tertulis. Isi dari perjanjian tersebut sekurang-kurangnyaa memuat identitas para pihak, jenis dan uraian pekerjaan kerumahtanggaan, upah, jam kerja, jangka waktu dan fasilitas yang diberikan.

"Selanjutnya berkaitan dengan upah, tidak ditetapkan besarannya. Namun dalam penjelasan pasal 5 disebutkan bahwa upah minimum bagi PRT sesuai dengan kemampuan pemberi kerja dengan mempertimbangkan pada tingkat upah umum PRT di lingkungannya. Tentunya juga mempertimbangkan kesepakatan mengenai besarnya pekerjaan yang dibebankan kepada PRT itu sendiri," jelasnya.

Terkait jam kerja bagi PRT, disebutkan bahwa disamping penataan jam kerja normal, juga berkenaan dengan potensi jam tambahan yang sifatnya mendadak, kondisi dan pembayaran lembur, jadwal kerja, jeda dan masa istirahat, serta cuti untuk haid, melahirkan dan tahunan. Ketentuan ini, lanjutnya, akan membantu menyelesaikan atau mengurangi jumlah perselisihan dan membantu mencegah jam kerja yang panjang maupun permintaan akan pekerjaan tambahan tanpa bayaran.

Ia menuturkan, bagi PRT di bawah umur atau berusia 15 tahun ke bawah, dapat dipekerjakan dengan kententuan, mendapat ijin dari orangtua atau wali, mendapat pelatihan dan pengenalan terhadap hal-hal yang membahayakan, jam kerja dengan memperhatikan hak-hak anak, tetap menjalin komunikasi dengan orangtua atau wali, berhak mendapatkan santunan kesehatan, perlindungan dari kekerasan, serta bersosialisasi dan berpartisipasi. Di samping itu, pemberi kerja wajib memberikan kesempatan PRT tersebut untuk mengikuti wajib beajar.

"Pergub tersebut diharapkan bisa sebagai pedoman bagi para pihak yang terkait dengan pekerjaan kerumahtanggan, pemberi kerja, agen penyalur PRT, serta pengurus RT/RW. Sehingga para pihak mengetahui hak dan kewajibannya masing-masing. Dengan harapan PRT bisa lebih terlindungi, memiliki kehidupan yang layak dan hubungan antara PRT bisa terjaga dengan baik," tuturnya.

Ditambahkan, untuk mensosiaslisikan pergub ini leading sectornya berada di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Propinsi DIY. ''Sosialisasi di tingkat propinsi sudah dilaksanakan. Sosialisasi ini akan dilakukan lebih intensif di kabupaten dan kota pada tahun 2011 serta diharapkan bisa berjenjang sampai ke tingkat Desa, RW dan RT,'' imbuhnya. (Ran)

Comments

Popular posts from this blog

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Kuliner Kreatif, Lezat tapi Sehat

YOGYAKARTA– Ingin merasakan sensasi makanan yang lain dari biasanya, Jateng-DIY adalah gudangnya. Di wilayah ini banyak kuliner kreatif. Bahannya sederhana namun mampu diolah menjadi makanan yang lezat dan sehat. Di Yogyakarta misalnya, ada makanan serba jamur, di Semarang ada menu ceker merdjon yang menonjolkan sensasi pedas. Sementara di Solo ada serba ikan patin yang diklaim mengandung lemak tak jenuh dan omega 3 yang dikenal baik bagi kesehatan. Jamur, siapa yang kenal dengan bahan pangan yang satu ini. Di Yogyakarta tepatnya di Sleman,salah satu pengenalan makanan yang berbahan dasar jamur ialah Ratidjo.Dia adalah pengusaha sekaligus pembudi daya jamur. Hampir 15 tahun Ratidjo menekuni usaha budi daya jamur dengan puluhan petani jamur binaannya. Berangkat dari hobinya bertani, Ratidjo mencoba memperkenalkan jamur sebagai salah satu bahan pangan sehat bagi masyarakat. “Awalnya kami menemui kendala pada pemasaran. Akhirnya kami mulai mencoba menciptakan pasar sendiri ...