Skip to main content

UGM Terjunkan 500 Mahasiswa KKN ke Daerah Bencana Merapi

YOGYA (KRjogja.com) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta melepas sebanyak 500 mahasiswa kuliah kerja nyata program pemberdayaan masyarakat peduli bencana untuk membantu tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

"Mereka diterjunkan di beberapa lokasi yang terkena dampak bencana erupsi Merapi. Hal itu sebagai bentuk nyata kepedulian Universitas Gadjah Mada (UGM) terhadap terjadinya bencana khususnya erupsi Merapi," kata Rektor UGM Sudjarwadi di Yogyakarta, Rabu (10/11).

Menurut dia pada pelepasan 500 mahasiswa KKN-PPM Peduli Bencana, pelaksanaan kegiatan itu telah memadukan unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, seperti KKN-PPM pada umumnya.

"Kegiatan KKN-PPM Peduli Bencana dilakukan berdasarkan skala prioritas yang mengacu pada tujuh program pokok, yakni logistik, kesehatan-psikologi, infrastruktur, pendidikan, pemulihan ekonomi, administrasi publik, dan mitigasi bencana," katanya.

Ia mengatakan, UGM bersama dengan berbagai perguruan tinggi, industri, instansi, dan masyarakat di lokasi siap bahu-membahu bekerja keras ikut meringankan beban masyarakat. "Ada beberapa konsep UGM untuk penanganan pos pengungsian, yang tetap memprioritaskan keselamatan dan kesehatan, menuju kehidupan yang baik dan harmoni," katanya.

Menurut dia, beberapa prinsip itu di antaranya memosisikan pengungsi sebagai masyarakat yang membangun kehidupan baru sesuai dengan kondisi di tempat tersebut secara mandiri. "Selain itu, juga membantu terbentuknya komunitas baru menuju kemandirian masyarakat pengungsi sehingga bisa menjadi masyarakat pengungsi mandiri," katanya.

Sekretaris Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaa Masyarakat (LPPM) Wisnu Nurcahyo mengatakan, kegiatan KKN-PPM Peduli Bencana dirancang sebagai bagian dari andil UGM dalam proses tanggap darurat dan pemulihan bencana Gunung Merapi.

Mahasiswa KKN-PPM Peduli Bencana akan didampingi 25 dosen pembimbing lapangan (DPL). Sebelum diterjunkan ke masyarakat, mahasiswa telah dibekali oleh pengelola LPPM UGM, pemerintah daerah, dan para ahli bidang kebencanaan. "Dengan pembekalan tersebut diharapkan mahasiswa benar-benar siap untuk diterjunkan ke masyarakat," katanya.

Menurut dia, pelaksanaan kegiatan KKN-PPM Peduli Bencana dimulai pada 10 November hingga 10 Desember 2010. Ada empat lokasi KKN-PPM Peduli Bencana, yakni Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten, Jawa Tengah.

"Mahasiswa sebanyak itu berasal dari sekitar 12 fakultas, di antaranya Fakultas Kedokteran, Biologi, Farmasi, Ilmu Budaya, Isipol, Filsafat, Hukum, Ekonomika dan Bisnis, MIPA, Teknik, Kehutanan, dan Peternakan," katanya. (Ant/Ogi)

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...

Polda DIY Tangkap Pelaku Perampokan Toko Emas

YOGYAKARTA - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY berhasil menangkap tujuh pelaku perampokan toko emas. Mereka ini biasa beroperasi dengan menebar kekejaman.  Dalam aksinya para perampok ini selalu membekali diri dengan tujuh senjata api yang berupa empat pistol FN dan tiga pistol rakitan. Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda DIY Kombes Kris Erlangga didampingi Kapolres Gunungkidul AKB Ihsan Amin dan Kabid Humas Polda DIY AKB Anny Pudjiastuti, Kamis (3/5), mengatakan para perampok yang ditangkap ini diantaranya telah melakukan aksi perampokan Toko Emas Sahabat di Semin Gunungkidul  21 hari lalu serta melakukan aksi perampokan di sebuah toko emas di Jobong Banjarnegara. Lebih lanjut Kris Erlangga menyebutkan, mereka itu SG alias Kowo dan RS alias Ardi, ditangkap di Ciamis Jawa Barat, SN ditangkap di Ngawi, Jawa Timur dan Hy alias Ipung ditangkap di Jember, Jawa Timur. Dari keterangan tersangka itu, diketahui pelaku aksi perampokan di Semin Min...