Skip to main content

Perangkat Desa di DIY Siap Gelar Kongres Rakyat

SLEMAN (KRjogja.com) - Persoalan RUUK DIY yang gagal ditetapkan pada akhir bulan ini membuat gerah para perangkat desa di seluruh DIY. Buntut dari ketidaktegasan pemerintah tersebut, Semar Sembogo, suatu paguyuban yang beranggotakan perangkat desa se-DIY siap menggelar kongres rakyat.

Ketua Semar Sembogo, Sukiman mengatakan, kini pihaknya tengah melakukan pendataan peserta kongres serta materi pembahasannya. Dipastikannya, ribuan perangkat desa yang ada di DIY siap memberikan dukungan untuk menuntut penetapan gubernur dan wakil gubernur sebagaimana tertuang dalam keistimewaan DIY.

"Ribuan kepala desa di DIY akan ikut semua, saat ini masih kita data. Ini merupakan bentuk dukungan kami kepada Keistimewaan DIY," tegasnya saat ditemui KRjogja.com di Seyegan Sleman, Kamis (21/10) pagi.

Kendati demikian, Semar Sembodo tidak ingin terlalu buru-buru dalam penentuan kapan kongres rakyat akan digelar. Namun yang pasti, pada akhir bulan November depan sudah akan digelar. "Persiapan harus matang dulu. Salah satu yang akan kita bahas ialah pelaksanaan keistimewaan itu sendiri," ugkapnya.

Dijelaskan Sukiman, kongres rakyat ini digelar sebagai bentuk kekecewaan perangkat desa DIY terhadap pemerintah pusat. Hingga kini, persoalan RUUK DIY dinilai jalan di tempat. "Dulu kita dijanjikan akhir Oktober ini pasti selesai. Tetapi, sampai sekarang tidak ada tanda-tanda bakal selesai," terangnya.

Oleh karena itu, jika sampai batas akhir masa jabatan Gubernur DIY, RUUK masih belum juga kelar, maka pemerintah telah mempermainkan DIY. Hal ini tentu akan semakin membuat geram masyarakat Yogyakarta. "Kalau sampai demikian, maka pemerintah akhirnya hanya cuci tangan. Harga diri kita ternyata diinjak-injak dengan janji-janji pemerintah yang tidak pernah jelas," tandas Sukiman.

Pihaknya pun berharap, ada informasi kepada masyarakat, sampai sejauh mana pembahasan RUUK DIY tersebut. Jika memang belum bisa diundangkan tahun ini, setidaknya sudah ada keputusan tetap sementara sehingga masyarakat di DIY tidak merasa diombang-ambing.
(Dhi)

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...