Skip to main content

1.497 Personel Siaga untuk Merapi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Komandan Korem 072 Pamungkas Kolonel Kav Sumedy mengatakan, pihaknya saat ini sudah menyiapkan 897 personel TNI dan polisi di Kabupaten Sleman, serta 510 personel di Kabupaten Magelang untuk bersiaga bila Gunung Merapi meletus.

Khusus untuk di Kabupaten Magelang, kekuatan personel ini merupakan gabungan kekuatan Kodim, Batalyon Armed III, Batalyon Armed XI, Akademi Militer, Kepolisian Resor (Polres) Magelang, serta berbagai kesatuan dari jajaran Pemkab Magelang, antara lain, tim search and rescue (SAR) dan personel Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Magelang.

"Seluruh kekuatan tersebut selalu on call, siap diterjunkan kapan saja dibutuhkan," ujarnya, saat ditemui seusai upacara gelar pasukan siaga bencana erupsi Gunung Merapi di Lapangan Soepardi di Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Sabtu (23/10/2010).

Kekuatan personel tersebut nantinya akan dibagi-bagi untuk menjalankan tugas di sejumlah sektor, seperti kesehatan, evakuasi, angkutan, pencarian korban letusan, hingga melayani kebutuhan makanan di dapur umum.



KOMPAS.com — Wakil Bupati Magelang Zaenal Arifin meminta warga yang tinggal di kawasan rawan bencana Gunung Merapi harus mengungsi jika aktivitas Merapi mengkhawatirkan karena statusnya sekarang sudah "Siaga".

"Kami harapkan warga mengikuti komando dari petugas posko yang berada di setiap wilayah jika sewaktu-waktu diperlukan evakuasi untuk menghindari ancaman bahaya Merapi," katanya di Magelang, Minggu (24/10/2010).

Ia mengakui, sebagian warga mempunyai keyakinan sendiri, jika belum muncul tanda-tanda tertentu, maka mereka tidak mau mengungsi karena yakin Merapi belum akan meletus. "Kalau sudah menjadi keyakinan sulit untuk dipengaruhi. Namun, kami berharap agar masyarakat yang mempunyai keyakinan tersebut untuk ikut menjauh dari bahaya Merapi," katanya.

Zaenal mengatakan, untuk menghadapi bahaya Merapi, Pemkab Magelang sudah menyiapkan posko di setiap wilayah, termasuk titik kumpul, tempat pengungsian sementara, dan tempat pengungsian akhir. "Tenda dan logistik sudah kami persiapkan. Seandainya terjadi letusan, ke mana warga harus mengungsi, semua sudah dikoordinasikan dengan dinas atau instansi terkait," katanya.

Ia mengatakan, untuk mendukung pelaksanaan evakuasi, 750 kendaraan telah disiapkan, termasuk milik masyarakat di sekitar lokasi pengungsian. "Kami juga melibatkan masyarakat bagi mereka yang mempunyai kendaraan untuk aktif berpartisipasi dalam proses evakuasi," katanya.

Menyinggung beberapa jalur evakuasi yang rusak, dia mengatakan bahwa perbaikan sedang berlangsung dengan menambal lubang-lubang jalan.

Pemkab Magelang telah menyiapkan 52 tempat pengungsian, terdiri dari tempat pengungsian sementara dan tempat pengungsian akhir yang berlokasi di gedung sekolah, balai desa, dan lapangan.

Di wilayah Kabupaten Magelang terdapat 19 desa yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III, yakni di Kecamatan Srumbung (delapan desa), Kecamatan Dukun (delapan desa), dan Kecamatan Sawangan (tiga desa).

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta telah menaikkan status bahaya Merapi dari waspada ke siaga pada Kamis (21/10/2010) pukul 18.00.

Editor: Erlangga Djumena | Sumber : ANT

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj