Skip to main content

Ada Lho Kiat Mengupayakan Anak Perempuan, Mau Tahu?

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Anak memang mutlak pemberian Tuhan dan manusia tak bisa menentukan bakal mendapat anak lelaki atau perempuan. Namun, bukan berarti manusia tak bisa berupaya. Bagi yang mengidamkan kelahiran anak perempuan,mungkin anda bisa menerapkan tips sederhana berikut, konsumsilah buah nanas dan hindari mengkonsumsi buncis dan keju. Tips tersebut merupakan kesimpulan riset tentang pengaruh makanan selama hamil dalam menentukan jenis kelamin si jabang bayi.

"Kombinasi makanan, waktu berhubungan suami istri dan mengecat warna kamar menjadi merah jambu merupakan kunci rahasia mendapatkan anak perempuan," ungkap peneliti seperti dikutip dari dailymail, Ahad (5/9). Selain itu, peneliti juga menyarankan kepada calon ibu untuk tidak mengkonsumsi makanan kaya kalium seperti ikan Teri, daging, Salmon, udang, nasi, keju, kentang, daging olahan, roti dan kue kering.

Sebaliknya, mereka disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya Kalsium dan Magnesium seperti yogurt, keju keras, bayam, tahu, kacang almond, sereal, brokoli dan jeruk. Riset yang digagas tim riset Universitas Maastricht Belanda ini juga menyarankan jika calon ibu yang mengharapkan kelahiran anak perempuan untuk menghindari berhubungan suami istri menjelang atau setelah ovulasi.

Sebelumnya, tim riset melibatkan 172 perempuan Eropa Barat dengan rentang uia 23-42 tahun. Semua partisipan merupakan perempuan dengan garis keturunan didominasi laki-laki dan menginginkan kelahiran perempuan.

Selama mengikuti riset setiap calon ibu diperintahkan peneliti untuk mengurangi garam dan mengkonsumsi susu sehari. Mereka juga diperintahkan untuk mengkonsumsi raoti, sayuran, buah-buahan, daging, nasi dan pasta. Sayangnya, banyak patisipan yang gugur selama riset lantaran mereka melanggar aturan riset seperti berhubungan suami istri. Dari 172 partisipan hanya tersisa 21 perempuan. Dari 21 perempuan itu, 16 diantaranya melahirkan anak perempuan.

Hasil riset ini menunjukan diet yang baik digabungkan dengan metode waktu menyebabkan calon ibu memiliki anak perempuan demikian besar. Dari hasil analisa peneliti terungkap faktor makanan merupakan unsur yang paling menonjol. "Hasil ini menunjukan tingkat keberhasilan yang cukup besar ketika dua metode digabungkan dan diterapkan secara benar," papar peneliti.

Sementara itu, dalam riset sebelumnya terungkap sperma yang membawa gen perempuan lebih kuat, bertahan lama, ringan, dan cepat. Sedangkan pada sperma pembawa gen laki-laki memiliki karakter sebaliknya. Karena itu, peneliti menyarankan pasangan untuk tidak berhubungan suami istri ketika masa ovulasi. Hal itu dikarenakan sperma yang diproduksi dominan dengan gen laki-laki.

Percobaan yang digagas di Belanda merupakan riset pertama yang melibatkan manusia secara langsung. Pada riset sebelumnya, tes banyak dilakukan pada hewan seperti cacing laut, peternakan sapi perah, babi, dan tikus. Kesimpulan saat itu menyatakan calon ibu yang melahirkan anak laki-laki kebanyakan mengkonsumsi makanan berupa kalium dan natrium.

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Rep: Agung Sasongko

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj